Berita KebudayaanBerita Pendidikan

Angklung, Suara Warisan Budaya Indonesia yang Kental di SMP Muhammadiyah 8 Bandung

Bandung, 11 September 2023 – Pada tanggal 26 dan 27 Juli 2023, Media Indonesia, bersama dengan Majelis Pendidikan Dasar Menengah dan Pendidikan Nonformal (Dikdasmen PNF) PP Muhammadiyah, telah menggelar pelatihan yang luar biasa, yaitu pelatihan Reporter Cilik (Repcil). Sebanyak 37 siswa tingkat SMP turut serta dalam program ini, mengikuti pelatihan yang intensif. Hasil dari pelatihan tersebut adalah berbagai karya tulis yang menggugah hati, dan hari ini kami ingin berbagi cerita tentang karya terpilih yang menduduki peringkat ketiga di tingkat SMP.

“Angklung: Memainkan Tradisi, Menyentuh Hati”. Diketahui, Angklung adalah alat musik yang terbuat dari bambu yang sangat khas. Namun, sekarang saatnya menggali lebih dalam, merasakan sejarahnya, dan menikmati lebih banyak hal tentang alat musik yang telah diakui oleh UNESCO sebagai warisan budaya dunia asli Indonesia pada tahun 2010.

Sejarah Angklung telah menghiasi budaya Jawa Barat sejak abad ke-12, berakar dari Kerajaan Sunda sebagai bentuk ibadah kepada Nyai Sri Pohaci atau Dewi Sri Padi. Nama “Angklung” sendiri berasal dari bahasa Sunda, terdiri dari kata “angkleung-angkleung” yang berarti “diapung-apung,” dan “klung” yang merupakan suara magis yang mengalun dari alat musik ini saat dimainkan.

Tahun 1938 adalah momen penting dalam sejarah Angklung, ketika Daeng Soetigna melakukan inovasi yang mengubah cara Angklung memainkan nada diatonis. Inilah yang kemudian menghasilkan Angklung Padaeng, sebuah angklung yang sangat dihormati. Selain Angklung Padaeng, terdapat jenis Angklung lain seperti Angklung Kanekel dan Angklung Toel.

Di Bandung, pada tahun 1966, seorang seniman terkenal bernama Udjo Ngalagena mendirikan Saung Angklung Udjo, tempat yang memungkinkan orang untuk mengeksplorasi segala sesuatu tentang Angklung. Mulai dari sejarahnya yang kaya, proses pembuatannya yang unik, hingga cara memainkannya dengan penuh semangat. Pementasan Angklung di sini telah mencuri perhatian dunia dan telah menjadi tempat yang wajib dikunjungi oleh berbagai tokoh internasional.

SMP Muhammadiyah 8 Bandung juga berperan aktif dalam melestarikan warisan budaya ini dengan mengadakan ekskul Angklung setiap Jumat pukul 13.00 – 14.30 WIB. Pada tanggal 29 Juli 2023, kami berkesempatan mewawancarai Teh Ita Aminah Ratika Dewi, seorang pelatih Angklung di sekolah tersebut.

Teh Ita telah mengajar Angklung sejak tahun 2013 dan saat ini juga mengajar di 7 sekolah lainnya. Ia berkata, “Titik awal saya mengajar Angklung ini adalah pada tahun 2010 ketika Angklung diakui oleh UNESCO sebagai warisan budaya tak benda. Kita tidak boleh mengabaikan kekayaan budaya kita; kita harus memastikan bahwa kebudayaan kita dikenal oleh dunia.” Teh Ita juga berbagi rahasianya dalam melatih anak-anak muda untuk mencintai Angklung. “Untuk melestarikan budaya, kita juga harus beradaptasi dengan zaman. Saya selalu bertanya kepada mereka apa yang mereka suka dengar saat ini, dan dari sana, saya tahu bagaimana memilih lagu yang akan dimainkan.” Ia berharap lebih banyak sekolah dan instansi pemerintah akan mendukung kegiatan belajar Angklung.

Kami juga berbicara dengan beberapa murid yang mengikuti ekskul Angklung, seperti Rana dan Annisa. Rana mengungkapkan, “Aku terinspirasi untuk mengikuti ekskul Angklung karena nenekku dulu juga bermain Angklung. Aku ingin ikut melestarikan budaya Jawa Barat.” Sementara Annisa menambahkan, “Bermain Angklung sangat seru, kita belajar hal baru, dan gurunya juga sangat menyenangkan. Ekskul Angklung ini benar-benar membantu melestarikan budaya unik kita.”

Selain itu, kami juga bertanya kepada Arula tentang kepercayaan dirinya saat tampil. Arula mengungkapkan, “Seringkali saya melihat teman-teman tampil dengan Angklung, dan saya merasa gugup jika harus tampil sendiri. Jadi, saya pikir akan lebih seru tampil bersama mereka.” Menurutnya, bermain Angklung juga merupakan cara untuk ikut melestarikan budaya dan menghadapi tantangan, karena memainkan alat musik ini memiliki tingkat kesulitan tersendiri. Oleh karena itu, ia merasa bahagia ketika berhasil mendapatkan apresiasi atas penampilannya yang luar biasa.

Kisah tentang Angklung di SMP Muhammadiyah 8 Bandung adalah bukti nyata bahwa generasi muda Indonesia masih sangat mencintai dan berdedikasi dalam melestarikan warisan budaya yang kaya dan unik. Semoga semangat mereka menjadi inspirasi bagi kita semua untuk menjaga dan menghargai kebudayaan kita yang luar biasa.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *