Upaya Meningkatkan Akses Rapor Pendidikan Menuju Pendidikan yang Lebih Inklusif
Kudus, 12 September 2023 – Wakil Ketua MPR, Lestari Moerdijat, turut aktif dalam mempromosikan kemudahan akses terhadap rapor pendidikan sebagai langkah kunci dalam meningkatkan mutu pendidikan nasional di semua jenjang pembelajaran. Dalam sebuah workshop yang diselenggarakan oleh Direktorat Sekolah Menengah Atas, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah bersama Komisi X DPR, Lestari Moerdijat memaparkan urgensi akses yang lebih mudah terhadap informasi pendidikan.
Dalam suasana workshop yang diadakan di Kudus, Jawa Tengah, Lestari Moerdijat berbicara secara daring dan menyoroti tantangan fundamental yang masih dihadapi dalam mendapatkan akses yang mudah terhadap sumber daya pendidikan. Dalam era globalisasi, yang mengedepankan prinsip inklusi, permasalahan ini menjadi semakin penting.
Lestari Moerdijat mengingatkan peserta workshop bahwa meskipun dunia pendidikan telah melangkah maju dalam memanfaatkan kemajuan teknologi untuk pembelajaran, masih ada hambatan dalam mengakses sumber daya pendidikan yang seharusnya menjadi hak setiap individu dalam memajukan kualitas hidup.
Selama pandemi, berbagai upaya dilakukan dalam dunia pendidikan untuk beradaptasi dengan situasi yang sulit. Namun, tidak dapat disangkal bahwa ada dampak negatif dalam bentuk “learning loss” ketika harus berpindah ke pembelajaran jarak jauh. Dalam konteks ini, rapor pendidikan menjadi alat penting untuk mengukur dan mengevaluasi sejauh mana pencapaian pendidikan tercapai.
Lestari Moerdijat menggarisbawahi bahwa rapor pendidikan bukanlah alat evaluasi semata. Ia merupakan komponen penting yang dapat membantu semua pihak yang terlibat dalam proses pembelajaran, termasuk siswa, guru, dan stakeholders pendidikan lainnya, untuk memahami bagaimana memperbaiki proses pembelajaran.
“Semua yang terlibat dalam pendidikan harus dapat memanfaatkan informasi dari rapor pendidikan untuk meningkatkan proses pembelajaran. Karena dalam pendidikan, yang belajar bukan hanya siswa, tetapi semua yang terlibat dalam proses pembelajaran,” tegas Lestari Moerdijat. Workshop ini juga dihadiri oleh sejumlah tokoh dan pemangku kepentingan pendidikan, termasuk perwak