CTI dan Enam Universitas Terkemuka di Indonesia Menandatangani Perjanjian Kerja Sama untuk Program Bahasa Mandarin Daring
Pada Selasa, 12 September, Chinese Testing International Co Ltd (CTI) di bawah otoritas Chinese Language Education Center (CLEC) bersama dengan enam universitas terkemuka di Indonesia telah menandatangani perjanjian kerja sama strategis yang bertujuan untuk meluncurkan Program Chinese Language and Innovation Center secara daring. Program ini bertujuan untuk memperluas akses pendidikan bahasa Mandarin dan uji kemampuan bahasa Mandarin di Indonesia.
Perjanjian tersebut disambut dengan pemutaran video pemenang lomba “Embrace the World Through Chinese 2023 HSK Short Videos Competition.” Lomba ini dimenangkan oleh Sandy Riayi sebagai juara 1 dan Dewi sebagai peringkat 3, keduanya adalah mahasiswa Indonesia yang sedang berkuliah di Beijing Language Culture University.
Program Chinese Language and Innovation Center merupakan inisiatif internasional yang dirancang untuk memberikan layanan pembelajaran dan pengujian bahasa Mandarin kepada pelajar bahasa Mandarin, memperkenalkan budaya Tiongkok, menjalankan kursus serta penelitian terkait pendidikan bahasa Mandarin. Kerja sama ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pendidikan bahasa Mandarin di Indonesia dan mempromosikan pasar pembelajaran dan pengujian bahasa Mandarin.
Program ini akan memberikan berbagai layanan kepada masyarakat, termasuk layanan pembelajaran dan pengujian bahasa Mandarin internasional, pengajaran dan pengujian bahasa Mandarin secara luring dan daring, konsultasi untuk mahasiswa asing yang belajar di Tiongkok, kursus dan penelitian terkait budaya Tiongkok, pengembangan program pendidikan bahasa Mandarin dan vokasional, serta layanan lain yang mendukung pendidikan bahasa Mandarin internasional.
Sementara itu, universitas-universitas Indonesia akan mengoperasikan Program Chinese Language and Innovation Center serta mengembangkan pengajaran bahasa Mandarin lokal. Dalam sambutannya, Direktur Jenderal CLEC, Ma Jianfei, menyatakan bahwa langkah-langkah ini merupakan wujud dari semangat pidato para pemimpin kedua negara dan Kemitraan Strategis Komprehensif antara Tiongkok dan Indonesia. Ini juga akan memperkuat komunikasi kebijakan, konektivitas fasilitas, kelancaran perdagangan, konektivitas keuangan, dan hubungan orang-ke-orang antara kedua negara.
Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh untuk Tiongkok dan Mongolia, Djauhari Oratmangun, menambahkan bahwa kerja sama ini memainkan peran penting dalam mempromosikan kerja sama di bidang bahasa, budaya, dan inovasi antara kedua negara. Rektor Universitas Pancasila, Edie Toet Hendratno, menekankan pentingnya kerja sama ini dalam mempromosikan pembangunan ekonomi, budaya, dan pendidikan kedua negara, sambil mengakui bahwa Tiongkok sekarang menjadi mitra dagang terbesar Indonesia.
Sementara itu, Rektor Unpad, Rina Indiastuti, melihat pendirian enam pusat inovasi pembelajaran bahasa Mandarin universitas sebagai langkah strategis dalam mempromosikan pengembangan dan kerja sama di berbagai bidang budaya, pendidikan, dan inovasi. Penandatanganan perjanjian kerja sama ini adalah tonggak besar dalam memperluas pendidikan bahasa Mandarin di Indonesia dan memperkuat hubungan antara Indonesia dan Tiongkok di bidang bahasa, budaya, dan inovasi. Kerja sama ini juga membuka peluang kemitraan dengan dunia pendidikan, dunia usaha, dan dunia industri, sejalan dengan konsep ‘Merdeka Belajar’ yang dicanangkan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim.