Berita KebudayaanBerita PendidikanMerdeka Belajar

Merdeka Belajar: Kemendikbudristek Sukses Meningkatkan Pendidikan dan Kebudayaan di Indonesia

Pada tanggal 12 September 2023, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) telah berhasil meluncurkan 25 program dalam rangkaian kebijakan Merdeka Belajar. Kebijakan ini dirancang untuk merangkul semua pemangku kepentingan dalam dunia pendidikan dan kebudayaan, termasuk pendidik, lembaga pendidikan, industri, pemberi kerja, dan masyarakat, guna meningkatkan mutu pendidikan dan kebudayaan bagi seluruh rakyat Indonesia.

Salah satu capaian signifikan dalam pelaksanaan Merdeka Belajar adalah “Asesmen Nasional,” yang melibatkan 285.663 satuan pendidikan. Asesmen Nasional ini merupakan sistem evaluasi mutakhir yang menitikberatkan pada kompetensi literasi, numerasi, karakter peserta didik, serta kondisi lingkungan belajar yang mendukung pembelajaran yang efektif, aman, dan nyaman.

Selain itu, program “Kampus Merdeka” juga sukses dengan partisipasi 310.000 mahasiswa dalam program studi di luar kampus. Program ini juga didorong oleh banyak perguruan tinggi yang melaksanakan inisiatif Merdeka Belajar secara mandiri, dengan melibatkan 450.000 mahasiswa.

Industri juga turut berperan dalam Merdeka Belajar melalui proyek Kerja Sama Dunia Usaha dan Kreasi Reka (Kedaireka) perguruan tinggi. Proyek ini menghasilkan 2.100 program dan melibatkan 300 perguruan tinggi, 7.300 dosen, serta 39.000 mahasiswa dengan total dana padanan sebesar Rp1,3 triliun.

Kemendikbudristek juga mempercepat penyaluran Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan Bantuan Operasional Pendidikan (BOP), mengurangi keterlambatan hingga 32% dan 1 bulan lebih cepat dibandingkan tahun sebelumnya. Ini juga termasuk peningkatan satuan biaya BOS dan BOP yang disesuaikan dengan karakteristik daerah, khususnya wilayah 3T, dengan rata-rata peningkatan sebesar 49,63% dan 50,89%.

Program Guru Penggerak telah menghasilkan 56.457 guru yang telah lulus Pendidikan Guru Penggerak (PGP) dan 4.595 di antaranya diangkat menjadi kepala sekolah. PGP adalah program pelatihan intensif selama enam bulan yang bertujuan meningkatkan kompetensi kepemimpinan dan pedagogi guru.

Merdeka Belajar juga telah menciptakan 14.000 Sekolah Penggerak di 508 kabupaten/kota. Kebijakan ini mendukung peningkatan kualitas hasil belajar peserta didik melalui manajemen berbasis data, peningkatan kualitas kepala sekolah dan pengawas, serta digitalisasi sekolah.

Program SMK Pusat Keunggulan (PK) telah mengubah 1.401 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) menjadi pusat keunggulan. Program ini bertujuan menghasilkan lulusan yang siap terjun ke dunia kerja atau menjadi wirausaha melalui pendidikan vokasi yang mendalam dan relevan dengan dunia industri.

Program Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah Merdeka memberikan bantuan pendidikan tinggi kepada 780.014 mahasiswa miskin dan rentan miskin. Ini memberikan kesempatan kepada mereka untuk meraih cita-cita mereka tanpa hambatan ekonomi.

Selain itu, Merdeka Belajar telah berhasil menggerakkan investasi industri dalam dunia pendidikan vokasi dan sekolah. Program ini telah melibatkan 349 industri, 373 SMK, dan 241 mitra industri dengan total investasi miliaran rupiah.

Seluruh keberhasilan ini juga disertai dengan program-program lain seperti Sekolah Aman Berbelanja melalui Sistem Informasi Pengadaan Sekolah (SIPLah), revitalisasi bahasa daerah, Dana Indonesiana untuk mendukung kebudayaan, dan masih banyak lagi.

Semua pencapaian ini menjadi bukti nyata bahwa Merdeka Belajar telah membawa dampak positif dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan dan kebudayaan di Indonesia. Program ini terus menjadi dorongan bagi seluruh pemangku kepentingan dalam dunia pendidikan untuk terus berinovasi dan meningkatkan kualitas pembelajaran.

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Makarim, mengungkapkan, “Merdeka Belajar artinya unit pendidikan, yaitu sekolah, guru, dan murid punya kebebasan untuk berinovasi, kebebasan untuk belajar dengan mandiri dan kreatif, itu yang akan terus kita dorong.” Seluruh pemangku kepentingan, termasuk kepala sekolah, guru, dan mahasiswa, memberikan dukungan dan antusiasme dalam pelaksanaan program ini.

Merdeka Belajar bukan hanya sebuah kebijakan, tetapi juga sebuah semangat dan tekad untuk menciptakan masa depan yang lebih baik melalui pendidikan dan kebudayaan yang berkualitas.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *