Berita Kebudayaan

Edis Jun, Perintis WaGoMu #JapaneseClass: Menyatukan Indonesia dan Jepang Melalui Bahasa

Di tengah semangat tak kenal menyerah, Edis Jun, pendiri WaGoMu #JapaneseClass, menciptakan ruang belajar bahasa Jepang yang kokoh hingga kini. Dengan keyakinan bahwa tak ada yang tak mungkin selama kita berusaha, Edis menceritakan perjalanan panjangnya dalam memberikan ilmu Bahasa Jepang kepada masyarakat Indonesia.

Edis, yang lahir dari keluarga buta huruf, menemukan “mukjizat” ketika diberikan kesempatan untuk mempelajari Bahasa Jepang secara gratis di sebuah Lembaga Pelatihan Kerja (LPK). Ilmu yang diperolehnya membuka pintu menuju negeri sakura, dan Edis tak menyia-nyiakan kesempatan tersebut. Dia terus belajar, menjelajahi kehidupan di Jepang, dan membangun jejaring untuk menghubungkan dua budaya melalui kreativitas dan teknologi.

WaGoMu, yang bermakna “Karet Gelang,” lahir pada Mei 2015 sebagai platform blogging dan media internet penghubung Indonesia-Jepang. Fokus awal WaGoMu adalah membantu perusahaan Jepang dalam membangun dan mengembangkan platform digital mereka. Namun, tidak puas hanya sampai di situ, Edis memimpin berbagai event kreatif di Jepang, seperti Asia Music Festival dan Festival Jawa Barat, sebagai bentuk usahanya untuk menghubungkan dua kota, Hamamatsu dan Bandung.

Setelah sukses menghubungkan kota-kota, Edis tidak berhenti di situ. Melihat permasalahan antara Indonesia dan Jepang, Edis memutuskan memberikan sumbangsih melalui bahasa. Pada Desember 2018, WaGoMu #JapaneseClass lahir, memberikan ilmu Bahasa Jepang melalui kanal YouTube WaGoMu dan Instagram @jclass.id. Dengan berbagai program dan silabus, WaGoMu terus berkembang menjadi solusi bagi aging population Jepang dan bonus demografi yang dihadapi Indonesia.

Edis Jun memiliki keyakinan bahwa dengan SDM Indonesia yang mampu berbahasa asing, terutama Bahasa Jepang, dampak buruk dari bonus demografi dapat teratasi. Tembok bahasa yang membatasi penyerapan tenaga kerja Indonesia pun dapat diruntuhkan. “Anak muda Indonesia memiliki kompetensi untuk berkompetisi di luar negeri, salah satunya Jepang. Maka harapannya kalau kita mau berkompetisi di luar negeri, kompetensinya yang dipenuhi harus bisa berbahasa asing,” ungkap Edis dengan keyakinan yang membara.

Dengan dedikasinya, Edis Jun dan WaGoMu #JapaneseClass membuktikan bahwa melalui kesungguhan dan upaya, tak ada yang tak mungkin. Mereka terus menjadi jembatan yang menghubungkan Indonesia dan Jepang, satu kata demi satu kata.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *