Artikel dan OpiniBerita PendidikanKabar AbdimasKabar Penelitian

PELATIHAN PENGEMBANGAN PRODUK SAGU DI DESA WAISAMU KABUPATEN SERAM BAGIAN BARAT

Indonesia memiliki kekayaan alam yang sangat luas, demikian juga dengan areal hutan sagu yang sangat luas dan terbesar di dunia. Daerah yang di percayai menjadi hutan pengasil sagu yaitu Danau Sentani, Maluku, Kabupaten Jayapura, dan Papua. Selai sagu ubi kayu dan ubi jalar merupakan tanaman pangan penting di wilayah timur Indonesia. Di Provinsi Maluku yang merupakan wilayah kepulauan, budidaya tanaman-tanaman ini tersebar di pulau-pulau besar maupun kecil, terutama sebagai tanaman subsistensi dan sebagai tanaman cadangan pangan.Namun demikian perhatian Pemerintah Indonesia terhadap perkembangan tanaman sagu masih sangat kurang, hal ini ditandai dengan perkembangan data luas tanaman sagu yang belum diketahui secara pasti. Bintoro et al. (2010) menyampaikan data luasan sagu di Indonesia adalah 5,4 juta hektar. Sedangkan produktivitas sagu per pohon, potensi sagu di Indonesia diperkirakan sekitar 5 juta ton per tahun. Ada sesuatu yang kontradiktif, di satu sisi sagu memiliki potensi yang besar untuk pemenuhan kebutuhan pangan maupun kebutuhan industri lainnya, namun di sisi lain perkembangan masih belum didukung secara maksimal (Santoso, 2017).

Luas areal sagu Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) sebesar 229 Ha dengan total produksi sebesar 5,2 Ton. Pemanfaatan sagu secara tradisional sudah lama dikenal oleh penduduk Kabupaten Seram Bagian Barat. Produk-produk tradisional sagu di daerah Kabupaten Seram Bagian Barat antara lain papeda, sagu lempeng, buburne, sinoli, bagea, serut, sagu tumbuk, kue sagu dan lain sebagainya. Selain sebagai bahan pangan, sagu dapat digunakan sebagai bahan baku berbagai macam industri, industri pangan, industri perekat, industri kosmetika dan berbagai macam industri kimia. Dengan demikian pemanfaatan dan pendayagunaan sagu dapat menunjang berbagai macam industri, baik industri kecil, menengah maupun industri teknologi tinggi. Pemanfaatan sagu di Kabupaten Seram Bagian Barat yang dilakukan saat ini umumnya masih bersifat tradisional dan mayoritas dilakukan oleh masyarakat desa, sehingga kualitas maupun kuantitasnya masih relatif rendah. Dengan demikian walaupun ada kelebihan produksi, belum dapat dipasarkan dengan baik, sehingga hanya terjadi perdagangan antar desa, dan ada yang dipasarkan ke ibukota propinsi, sedangkan untuk diekspor ke luar negeri belum dapat dilakukan karena kualitas dan kuantitasnya belum memenuhi syarat yang ditentukan.

Salah satu desa di Kabupaten Seram Bagian Barat yang mengolah sagu yaitu Desa Waesamu sebagai desa yang terletak di Kecamatan Kairatu Barat. Secara geografis, Desa Waesamu memiliki luas wilayah sebesar 23,74 km2 dengan luas hutan sebesar 5 km2. Perkembangan tanaman sagu di Desa Waesamu cukup baik, namun dalam pengelolaan hanya masih berupa tepung basah, belum dilakukan pengolahan tepung sagu kering. Selain itu, sagu masih diolah menjadi sagu lempeng atau produk-produk sagu yang tradisional. Oleh sebab itu sebagai tantangan kedepan, sagu perlu diolah menjadi produk turunan modern sehingga mempunyai nilai tambah tinggi dan bernilai jual. Masyarakat perlu pendampingan dan pelatihan untuk pengolahan produk turunan dari tepung sagu.

Kegiatan di Desa Waesamu terkait dengan Pelatihan Pengolahan Tepung Sagu menjadi Produk Turunan adalah membantu dan menyalurkan ide dan keterampilan kepada masyarakat. Berbagai produk turunan yang dihasilkan seperti mie sagu, brownis sagu, cookies sagu, dan lainnya. Kegiatan pelatihan dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan, kesadaran dan keterampilan masyarakat dalam mendorong peningkatan produksi tepung sagu sebagai ketahanan pangan di masa yang akan mendatang. Diharapkan agar masyarakat Desa Waesamu dapat memahami penjelasan materi yang diberikan oleh tim, dan ibu-ibu PKK dapat menjalankan program peningkatan produksi tepung sagu dengan motivasi menjadi garda terdepan untuk ketahanan pangan di masa yang akan mendatang.

Pelatihan Pengolahan Tepung Sagu menjadi Produk Turunan

Pembuatan Brownis Sagu

Pembuatan Mie Sagu

Pembuatan Kue Kering

Foto Bersama Ibu – Ibu PKK Desa Waesamu

 

Oleh :

Dosen Fakultas Pertanian Universitas Pattimura

F. J. Polnaya, H. C. D. Tuhumury, V. N. Lawalata, S. Palijama, M. Mailoa, Tetelepta, E. Moniharapon, L. Ega, G. H. Augustyn, R. Breemer, P. Picauly, G. Sipahelut, C. G. C. Lopulalan, N. R. Timisela

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *