Berita Pendidikan

Mengurangi Food Waste dan Membantu yang Membutuhkan: Aksi Siswa-siswi Indonesia

Indonesia, yang dikenal sebagai salah satu negara dengan sampah makanan terbesar di dunia, sedang menghadapi masalah serius dalam hal pengelolaan sisa makanan. Menurut kajian dari Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), jumlah sampah makanan yang dibuang di Indonesia selama tahun 2000-2019 mencapai 23-48 juta ton per tahun, setara dengan 115-184 kilogram per kapita setiap tahun. Sayangnya, sementara sampah makanan bertumpuk, masih banyak penduduk yang mengalami kekurangan gizi.

Dalam upaya mengatasi permasalahan ini, tiga siswa SMA, yaitu Ariana Budhihartanto, Danica Hartawan, dan William Atmadja, bergabung dalam sebuah komunitas yang mereka sebut “Feeding Hands.” Mereka memiliki tujuan sederhana namun mulia: mengurangi pemborosan makanan. Komunitas ini telah beroperasi sejak tahun 2018 dan berfokus pada mendistribusikan kembali makanan yang masih layak konsumsi dari berbagai sumber, seperti toko roti, restoran, dan buffet, kepada mereka yang membutuhkan.

Ariana menjelaskan bahwa mereka merasa terdorong untuk mengambil tindakan setelah melihat seberapa banyak makanan yang dibuang secara sia-sia saat makan di restoran. Mereka merasa prihatin dengan situasi ini, mengingat masih banyak orang di Indonesia yang kekurangan makanan. Untuk mengatasi masalah ini, mereka melakukan penelitian, menghubungi berbagai pihak, termasuk restoran, gerai makanan, dan supermarket, untuk mendistribusikan sisa makanan yang masih layak konsumsi kepada mereka yang membutuhkan.

Selain mendistribusikan makanan, Feeding Hands juga memberikan pendidikan tentang pentingnya gizi seimbang kepada anak-anak yang mereka bantu. Mereka mengajarkan anak-anak bagaimana menanam sayuran menggunakan kompos sisa makanan dan menjelaskan betapa pentingnya makanan sehat dengan gizi yang seimbang. Mereka bahkan memberikan makanan dan minuman bergizi, dilengkapi dengan label gizi dan kalori.

Kegiatan positif dari tiga siswa ini mendapat pujian dari Reinhard Hutabarat, pendiri Sanggar SAJA yang menerima bantuan mereka. Sanggar SAJA adalah sebuah lembaga pendidikan yang peduli terhadap anak-anak di sekitar Penjaringan yang kurang mendapatkan pendidikan yang layak. Mereka memberikan anak-anak kesempatan untuk belajar bahasa Inggris, komputer, literasi, pendidikan karakter, seni musik, seni tari, dan keterampilan tangan. Reinhard mengatakan bahwa program Feeding Hands sangat menguntungkan bagi anak-anak di lingkungan mereka dan sangat menghargai kerja keras siswa-siswa tersebut.

Tidak hanya membantu mereka yang membutuhkan, Feeding Hands juga telah melakukan aksi sosial saat pandemi COVID-19 dengan pendistribusian makanan kepada petugas medis dan mendonasikan pakaian, buku pendidikan, dan sayuran yang masih layak. Selain itu, mereka terus bersemangat untuk melanjutkan aksi positif ini dan mengajak teman-teman mereka untuk menjadi sukarelawan dalam kegiatan-kegiatan sosial mereka. Dengan kebaikan hati dan semangat sukarelawan, tiga siswa SMA ini berusaha membuat perbedaan positif dalam mengatasi pemborosan makanan dan membantu mereka yang membutuhkan.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *