Kemendikbud-Ristek Dorong Perkembangan Sastra di Indonesia Melalui Bantuan Komunitas
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud-Ristek) terus memacu perkembangan bahasa dan sastra Indonesia dengan memberikan bantuan kepada komunitas sastra di berbagai daerah. Asisten Deputi Literasi, Inovasi, dan Kreativitas, Molly Prabawaty, mengungkapkan bahwa bantuan ini bertujuan untuk memperkuat peran komunitas sastra sebagai produsen karya sastra.
“Pemberian bantuan ini diharapkan dapat menjadi dorongan untuk pengembangan kesusastraan dan memperluas produksi karya sastra dalam masyarakat,” ujar Molly pada acara Pekan Raya Cipta Karya Mahima di Kabupaten Buleleng, Bali.
Pada bulan Juli 2023, tim bantuan pemerintah di bidang kebahasaan dan kesusastraan dari Pusat Bahasa Indonesia (Pusbanglin) telah mengumumkan 28 komunitas sebagai penerima bantuan fasilitas komunitas. Hingga saat ini, 17 komunitas telah menerima bantuan, dan lima di antaranya meraih penghargaan. Selain itu, 20 individu juga menjadi penerima bantuan.
Molly menekankan bahwa pemerintah tidak hanya memberikan bantuan finansial, tetapi juga akan memberikan pendampingan kepada komunitas sastra dalam penyusunan laporan penggunaan dana bantuan pemerintah tahun 2023. Ia juga mengajak pemerintah daerah, sastrawan, dan masyarakat untuk berkontribusi dalam pengembangan kesusastraan.
“Kami berharap bantuan ini dapat digunakan secara maksimal untuk melindungi dan mengembangkan sastra Indonesia sebagai warisan budaya yang kaya,” tambah Molly.
Ketua Komunitas Mahima, Kadek Sonia Piscayanti, sebagai penerima dana bantuan, menyatakan rasa terima kasihnya atas perhatian pemerintah terhadap perkembangan sastra. Dana bantuan sebesar Rp105.340.000 memungkinkan Komunitas Mahima menyelenggarakan Pekan Raya Cipta Karya Mahima terbesar tahun ini.
“Pekan Raya Cipta Karya merupakan upaya kami dalam memelihara bahasa dan sastra. Semoga bantuan ini tidak hanya berhenti di sini dan terus berkelanjutan,” ungkap Sonia.
Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Buleleng, I Nyoman Wisandika, menambahkan bahwa pemerintah juga berupaya meningkatkan ekonomi kreatif dengan memberikan ruang kepada para pelaku ekonomi kreatif untuk mengasah dan menunjukkan bakat mereka. Kolaborasi antara pemerintah, komunitas, dan seniman dianggap kunci untuk mencapai tujuan bersama dalam memajukan Buleleng.