Berita Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka dan Sofia University Bulgaria Bersatu dalam Riset Islam Moderat dan Kepemimpinan Wanita

Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka (Uhamka) dan Sofia University Bulgaria menjalin kemitraan strategis dengan pembentukan Pusat Transformasi Antar Universitas. Kesepakatan ini, disaksikan oleh KBRI Bulgaria, menandai langkah maju dalam memperkuat hubungan bilateral Indonesia-Bulgaria.

Pusat Transformasi Antar Universitas ini akan menjadi pangkalan keunggulan dalam riset tentang Islam moderat dan peran penting wanita dalam pendidikan dan sains. Rektor Uhamka, Prof. Dr. Gunawan Suryoputro, menyatakan bahwa kerja sama ini bukan hanya langkah inovatif dalam pengembangan riset di Uhamka tetapi juga merupakan kontribusi signifikan untuk masyarakat global.

Dalam acara penandatanganan perjanjian, Rektor Sofia University dan pejabat lainnya turut hadir, mencerminkan komitmen bersama untuk menjadikan pusat ini sebagai sumber pengetahuan dan wawasan dalam bidang-bidang tersebut.

Heri Mulyono, Ketua Lembaga Kerja Sama Internasional dan Publikasi Uhamka, menjelaskan bahwa Pusat Transformasi Antar Universitas adalah hasil nyata dari rencana strategis Uhamka. Sofia University telah menunjukkan minat tinggi dan kesiapan untuk mengembangkan pusat ini dalam waktu satu tahun, termasuk persiapan dosen-dosen Uhamka yang akan melanjutkan studi di Sofia University.

Kerja sama ini tidak hanya memperkuat hubungan akademis antar-dua universitas tetapi juga merefleksikan sejarah panjang kerjasama antara Bulgaria dan Indonesia. Dengan memahami konteks historis dan kultural masing-masing, pusat transformasi ini diharapkan mampu menghasilkan riset yang kontekstual dan bermakna untuk kedua negara.

“Kerja sama ini adalah langkah berani dan ambisius yang akan membawa manfaat jangka panjang bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan pemahaman yang lebih baik tentang Islam moderat dan peran penting wanita dalam pendidikan dan sains. Sebagai universitas milik Muhammadiyah, misi Islam moderat sangat penting digalakan sebagai bentuk paham agama yang berlandaskan Al-Qur’an dan hadis,” jelas Heri Mulyono.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *