Pusaka Tahun 2023: Pencapaian Luar Biasa dalam Penguatan Karakter di Dunia Pendidikan
Dalam rangka apresiasi terhadap praktik baik pemangku kebijakan di sektor pendidikan, acara Pusaka Tahun 2023 sukses menggugah semangat untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan menyenangkan. Pemerintah Daerah, Dinas Pendidikan, Satuan Pendidikan, serta Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) memamerkan komitmen nyata mereka dalam penguatan karakter.
Sekjen Kemendikbudristek, Suharti, menyatakan bahwa penguatan karakter menjadi inti dari sistem pendidikan, bukan sekadar aspek intelektual. Kemendikbudristek telah mengambil langkah konkret dengan merumuskan kebijakan dan program-program implementatif untuk mewujudkan karakter yang kuat bagi seluruh pelajar Indonesia.
Puspeka, melalui acara Pusaka, memfasilitasi berbagai pemangku kebijakan untuk berbagi praktik baik. Salah satu contoh nyata berasal dari Kabupaten Wonosobo, di mana Kepala Dinas Pendidikan, Tono Prihatono, menciptakan “Kotak Suara Siswa” sebagai kanal komunikasi efektif antara dinas pendidikan dan peserta didik untuk memonitor kasus perundungan. Inisiatif ini telah berhasil, dengan 1.500 surat masuk sejak Agustus 2023, memberikan rasa aman kepada siswa untuk melaporkan permasalahan di sekolah.
Kepala Dinas Pendidikan dari Kabupaten Pangandaran, Agus Nurdin, juga turut berbagi pengalaman. Pendekatan tiganya mencakup penguatan pendidikan keagamaan, pelatihan keterampilan sosial melalui ekstrakurikuler Pramuka, dan menghormati orang yang lebih tua. Upaya ini diharapkan dapat membentuk karakter positif dan keterampilan sosial yang kokoh pada setiap pelajar.
Dari tingkat sekolah menengah di Kalimantan Timur, Kepala SMPN 1 Penajam Paser Utara, Riska, menyoroti peran Agen Perubahan dalam mencegah dan mengatasi perundungan. Praktik baik yang dijalankan di sekolahnya berhasil menyebar ke desa-desa lain, menarik minat lebih banyak siswa untuk menjadi Agen Perubahan. Riska berharap adanya wadah komunitas yang terpusat dapat meningkatkan kolaborasi dan pertukaran ide antar Agen Perubahan.
Dalam capaian program penguatan karakter, Kemendikbudristek meluncurkan Program Roots Anti Perundungan yang telah melibatkan lebih dari 50 ribu siswa sebagai agen perubahan anti perundungan. Selain itu, keberhasilan implementasi Peraturan Mendikbudristek Nomor 46 Tahun 2023 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan terlihat dari partisipasi lebih dari 210 ribu satuan pendidikan dan 59 pemerintah daerah yang membentuk tim pencegahan dan penanganan kekerasan.
Dengan semangat dan komitmen seperti ini, dunia pendidikan Indonesia membuktikan bahwa penguatan karakter bukan sekadar slogan, melainkan upaya konkret yang mengakar dan memberikan dampak positif bagi generasi mendatang.