Berita KebudayaanBerita Pendidikan

Menggema Bahasa Isyarat: Kemendikbudristek Gelar Kelas Akhir Pekan untuk Peringati Hari Disabilitas Internasional

Sebagai bentuk partisipasi dalam memperingati Hari Disabilitas Internasional, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Pusat Penguatan Karakter (Puspeka) menggelar acara unik yang bernama KESAN atau Kelas Akhir Pekan: Belajar Bahasa Isyarat. Acara yang disiarkan secara langsung melalui kanal Youtube Cerdas Berkarakter Kemdikbud RI pada Selasa sore (5/12) ini merupakan upaya nyata Kemendikbudristek dalam mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan untuk, dengan, dan oleh penyandang disabilitas.

 

Kelas Akhir Pekan kali ini menjadi sorotan karena memberikan peluang kepada masyarakat untuk belajar Bahasa Isyarat sebagai bagian dari rangkaian Hari Disabilitas Internasional. Acara ini dihadiri oleh dua narasumber, yakni CEO dan Founder Parakerja Indonesia, Rezki Achyana, serta Influencer Teman Tuli dari Bandung, Assyifa.

 

Rusprita Putri Utami, Kepala Puspeka, membuka acara dengan menyampaikan data World Health Organization (WHO) yang mencatat 1,5 miliar penduduk dunia mengalami gangguan pendengaran, dengan 7,03 persen di antaranya merupakan penyandang disabilitas tuli di Indonesia. Dalam sambutannya, Rusprita mengajak masyarakat untuk memahami Bahasa Isyarat sebagai langkah untuk menciptakan lingkungan inklusif.

 

“Melalui pemahaman Bahasa Isyarat, kita bisa lebih mudah berkomunikasi dengan teman tuli, serta membuka diri terhadap keberagaman dan toleransi. Hal ini sejalan dengan mandat Pusat Penguatan Karakter untuk membangun iklim inklusivitas dan kebinekaan, khususnya di ekosistem pendidikan,” ujar Rusprita.

 

Rezki Achyana, CEO Parakerja Indonesia, menyoroti pentingnya peringatan Hari Disabilitas Internasional sebagai momen edukasi bagi seluruh masyarakat dunia. “Para penyandang disabilitas ada di sekitar kita, sehingga kita perlu mengedukasi diri sendiri, salah satunya dengan belajar Bahasa Isyarat,” ungkapnya. Rezki menegaskan bahwa melalui pemahaman Bahasa Isyarat, kita memberikan kesempatan kepada penyandang disabilitas untuk mengakses pendidikan, pekerjaan, dan kesehatan secara setara.

 

Assyifa, Influencer Teman Tuli dari Bandung, menjadi narasumber yang memberikan wawasan langsung tentang Bahasa Isyarat. Dalam sesi tersebut, Assyifa mengajarkan peserta mengenal huruf abjad menggunakan Bahasa Isyarat, sambil menjelaskan bahwa setiap daerah memiliki varian Bahasa Isyarat yang berbeda.

 

Menutup acara dengan meriah, Assyifa mengajak penonton untuk ikut serta dalam tantangan menyanyikan lagu Profil Pelajar Pancasila menggunakan Bahasa Isyarat. Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari penonton yang sangat antusias, terlihat dari partisipasi mereka dalam mempraktikkan Bahasa Isyarat melalui zoom meeting.

 

Dengan terselenggaranya KESAN ini, Kemendikbudristek berharap generasi muda Indonesia dapat menjadi agen perubahan dalam menciptakan lingkungan yang peduli dan menghargai keberagaman, khususnya bagi para penyandang disabilitas.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *