Oliver Wyman Rilis Laporan Dampak Teknologi dalam Transformasi Pendidikan Indonesia
Konsultan manajemen global independen, Oliver Wyman, meluncurkan laporan terbaru yang membahas dampak positif kebijakan Merdeka Belajar dan peran teknologi dalam transformasi ekosistem pendidikan di Indonesia. Laporan tersebut, berjudul “Dampak Peran Teknologi dalam Transformasi Pendidikan Indonesia,” mengungkap hasil menjanjikan dari gerakan Merdeka Belajar yang didukung oleh ekosistem digital dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).
Menurut survei yang melibatkan 118.000 guru dan kepala sekolah, bersama dengan data penggunaan platform digital Kemendikbudristek, Oliver Wyman menyimpulkan bahwa Merdeka Belajar berhasil meningkatkan efisiensi dalam sistem pendidikan. Analisis mereka terhadap transformasi pendidikan di Indonesia juga menunjukkan perubahan positif dalam pola pikir dan perilaku di kalangan pelaku pendidikan.
Laporan ini mengidentifikasi beberapa tantangan utama dalam sistem pendidikan Indonesia, termasuk kurikulum yang “one-size-fits-all,” mentalitas “zona nyaman,” dan akses terbatas terhadap pelatihan berkualitas. Menyikapi tantangan tersebut, Kemendikbudristek memperkenalkan Merdeka Belajar sebagai kebijakan komprehensif untuk mentransformasi pendidikan di Indonesia.
Claudia Wang, Partner dan Asia Pacific Education Practice Lead di Oliver Wyman, menyatakan, “Ada pergeseran global menuju digitalisasi dan membuat pendidikan lebih cerdas. Indonesia, melalui gerakan Merdeka Belajar, menuju arah yang benar dalam mengintegrasikan teknologi ke dalam reformasi pendidikan.”
Salah satu indikator keberhasilan adalah peningkatan peserta pelatihan guru melalui Platform Merdeka Mengajar (PMM). Pada November 2023, PMM berhasil meningkatkan jumlah peserta pelatihan menjadi 4,1 juta, mengalami peningkatan tujuh kali lipat dari tahun 2019. Lebih dari 40% guru di daerah 3T (terdepan, terluar, tertinggal) telah menggunakan PMM untuk mengakses materi pembelajaran berkualitas.
Dalam upayanya meningkatkan efisiensi dan transparansi, Kemendikbudristek juga mengembangkan platform seperti Rapor Pendidikan, ARKAS, dan SIPLah. Platform Rapor Pendidikan telah digunakan oleh 95% sekolah di seluruh Indonesia, membantu lebih dari 60% di antaranya menggunakan data pendidikan dan hasil penilaian untuk perencanaan kegiatan tahunan sekolah.
“Mendikbudristek RI, Nadiem Anwar Makarim, optimistis bahwa teknologi dapat menjadi penyemangat dalam dunia pendidikan. Meskipun demikian, teknologi tidak akan menggantikan peran guru, tendik, dan kepala sekolah. Kami memanfaatkan teknologi untuk memaksimalkan potensi sumber daya manusia dalam mengakselerasi perubahan ke arah yang lebih baik,” tambahnya.
Capaian PISA 2022 Indonesia menunjukkan kenaikan posisi 5 sampai 6 di bidang literasi, menandakan keberhasilan strategi reformasi dan penerapan teknologi di Indonesia. Namun, Oliver Wyman menegaskan perlunya keberlanjutan perubahan untuk mencapai transformasi yang berkelanjutan.
“Saat hasil jangka menengah menjanjikan, perlu adanya ketekunan dan kesabaran untuk memastikan perubahan ini berlangsung dalam jangka panjang,” tutup Wang.