Berita KebudayaanBerita Pendidikan

Berita Kemenangan Hebat Indonesia di IJSO: Siswi SMP Bawa Pulang Prestasi Internasional

Kehebatan anak-anak Indonesia kembali mencorong di kancah internasional melalui The 20th International Junior Science Olympiad (IJSO) yang baru saja berlangsung di Bangkok, Thailand. Enam siswa jenjang SMP dari berbagai penjuru Tanah Air mempersembahkan prestasi gemilang untuk Indonesia.

 

Kepala Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) Kemendikbudristek, Maria Veronica Irene Herdjiono, mengungkapkan kebanggaannya terhadap para siswa yang mewakili Indonesia di ajang bergengsi ini. Sebelum keberangkatan mereka, pada pelepasan delegasi Indonesia, Maria memberikan semangat tinggi, “Untuk anak-anakku, berikan prestasi yang terbaik. Pulang ke Indonesia membawa medali emas!”

 

Enam siswa berbakat yang berhasil mewakili Indonesia di IJSO adalah Danish Riziq Khairan Siregar (SMP As Shofa, Kota Pekanbaru), Matthew Tjandra (SMP Kristen 6 Penabur, Jakarta), Renault Tjandera (SMP Santa Laurensia, Kota Tangerang Selatan), Ahmad Kautsar Al Ramadhani (MTSN 1 Kota Malang), Faizah Adriansyah (MTSN 6 Kota Padang), dan Juan Howard Wijaya (SMP Darma Yudha, Kota Pekanbaru).

 

Sebelum berlaga di tingkat internasional, keenam siswa ini telah melewati tiga tahap pembinaan dan seleksi ketat yang diselenggarakan oleh Kemendikbudristek melalui Puspresnas. Tim pendamping yang berperan sebagai pembina juga turut serta dalam persiapan matang para siswa. Tim pendamping Indonesia terdiri dari Budhy Kurniawan, Rahmat Wibowo, Novitrian, dan Ahmad Ridwan, yang merupakan para ahli dari berbagai perguruan tinggi ternama di Tanah Air.

 

Budhy Kurniawan, pembina dari Universitas Indonesia, menyatakan bahwa persiapan para siswa telah dilakukan dengan sangat baik. “Semua materi telah disesuaikan dengan silabus IJSO. Baik materi teori maupun eksperimen telah diberikan dan diperkaya,” jelas Budhy.

 

Kompetisi IJSO sendiri melibatkan uji tulis, teori, dan praktik dalam bidang Fisika, Kimia, dan Biologi. Tes tertulis mencakup pertanyaan pilihan ganda (MCQ) dengan bobot nilai 30%, sementara tes teori dan eksperimen masing-masing memiliki bobot nilai sebesar 30%. Peserta harus menjawab 30 soal MCQ yang terdiri dari 10 soal biologi, 10 soal fisika, dan 10 soal kimia.

 

Salah satu perwakilan Indonesia, Matthew Tjandra, dari SMP Kristen 6 Penabur, berharap dapat mencatatkan prestasi membanggakan untuk Indonesia. “Saya senang sekali bisa mengikuti IJSO. Terima kasih kepada Kemendikbudristek dan Puspresnas yang telah memfasilitasi pembinaan ini. Semoga bisa meraih prestasi membanggakan,” ungkapnya penuh semangat.

 

Faizah Adriansyah, peraih medali perak OSN SMP dari MTSN 6 Kota Padang, juga berbagi pengalaman dan kebanggaannya. “Awalnya, semua peraih medali OSN SMP diseleksi dari 30 siswa menjadi 12 siswa, lalu terpilih 6 siswa. Alhamdulillah saya terpilih berkat tekad, semangat, dan doa serta dukungan dari orang tua dan sekolah,” ujarnya.

 

Dengan penuh harapan, Faizah menutup ucapannya, “Mohon doanya semoga kami bisa pulang dengan senyuman dan membanggakan Indonesia.” Selamat dan sukses untuk para siswa Indonesia yang telah menunjukkan keunggulan dan prestasi di tingkat internasional!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *