Bernolfus Tingge, Ketua KNPI Kabupaten Boven Digoel, Papua Selatan, Angkat Suara atas Situasi Terkini
Bernolfus Tingge, Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Boven Digoel, Provinsi Papua Selatan, mengungkapkan keprihatinannya terhadap kondisi sosial, politik, ekonomi, dan budaya di wilayah tersebut. Menurut Bernolfus, masyarakat asli Boven Digoel semakin terpinggirkan, terutama setelah pemekaran Provinsi Papua Selatan.
Dalam wawancara dengan wartawan pada Sabtu (6/1), Bernolfus menyampaikan keprihatinannya terkait dampak dari daerah otonomi baru (DOB) khusus Papua Selatan. Ia menyoroti gelombang deras pendatang yang membludak di Boven Digoel, menyebabkan masyarakat asli kehilangan kedaulatan atas tanah mereka sendiri.
“Masyarakat asli Papua Boven Digoel bukan lagi tuan di tanah sendiri. Mereka terpinggirkan, sedangkan pendatang menjadi seolah-olah tuan atas tanah ini,” ungkap Bernolfus dengan nada kekecewaan.
Salah satu permasalahan yang diangkat oleh Bernolfus adalah terkait dunia kerja. Ia mempertanyakan mudahnya para pendatang baru mendapatkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) setempat, yang kemudian memudahkan mereka mencari pekerjaan. “Mata pencarian kami pasti diambil oleh mereka yang entah dari mana saja datangnya dan langsung diberikan KTP. Ini akan berakibat fatal masyarakat kami terpinggirkan,” tegasnya.
Bernolfus mendesak agar Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Boven Digoel tidak mengeluarkan KTP secara sembarangan kepada pendatang yang tidak jelas asal-usulnya. “Bagaimana mereka datang hanya dalam beberapa hari sudah mendapat KTP, ini kan tidak wajar,” ucapnya.
Lebih lanjut, Bernolfus mengungkapkan kekhawatirannya terhadap proses seleksi Komisi Pemilihan Umum (KPU) Boven Digoel. Ia menyoroti indikasi beberapa nama dari luar Boven Digoel yang masuk dalam daftar calon komisioner. “Ini sangat tidak etis merampas hak-hak dasar teman-teman kami. Harus dihentikan cara-cara seperti ini,” tandasnya.
Dalam menyikapi hal ini, Bernolfus berharap agar TIM Seleksi KPU Boven Digoel bijak dalam menyeleksi peserta, memastikan bahwa mereka benar-benar berasal dari Boven Digoel. “Harapannya, posisi pekerjaan di Boven Digoel harus diutamakan untuk anak-anak Boven Digoel. Kami akan terus memantau perkembangan ini,” pungkas Bernolfus dengan tekad yang bulat.