Forum Widyabasa Indonesia Resmi Dideklarasikan, Kongres Perdana Digelar untuk Menguatkan Peran Bahasa dan Sastra
Forum Widyabasa Indonesia (FWI), organisasi profesi yang menjadi wadah bagi pejabat fungsional Widyabasa di Indonesia, meresmikan keberadaannya dengan menggelar Kongres Perdana pada tanggal 10 Januari 2024, diikuti oleh Rapat Kerja FWI keesokan harinya. FWI bertujuan menjadi platform pengembangan dan pertukaran ide bagi seluruh anggotanya.
Deklarasi FWI dilakukan pada 28 November 2023, menegaskan kesiapan organisasi ini dalam melayani masyarakat dan menghadapi tantangan kebahasaan di masa depan. Kolaborasi dengan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa diharapkan dapat memperkuat peran FWI dalam meningkatkan literasi di Indonesia.
Kongres FWI menjadi langkah awal untuk menggalang kegiatan-kegiatan mendatang. Pada acara ini, ditetapkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART), merumuskan program kerja, serta mengesahkan kelengkapan organisasi lainnya. Acara berlangsung pada 10—11 Januari 2024, di Aula Sasadu, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, menjadi tonggak penting untuk mendukung ekosistem kebahasaan dan kesastraan dengan peran aktif Widyabasa Indonesia.
Dalam sambutannya, Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, E. Aminudin Aziz, menekankan pentingnya peran Widyabasa dalam mengembangkan, membina, dan melestarikan bahasa dan sastra. Menurutnya, tingkat literasi rendah menjadi tantangan, dan Widyabasa memiliki tanggung jawab besar dalam meningkatkan literasi masyarakat.
Aminudin Aziz juga menjelaskan bahwa Widyabasa melibatkan dua makna, yaitu Widya Bahasa dan Sastra. Saat ini, jumlah pejabat fungsional Widyabasa belum ideal, dan peran pimpinan di Pusat dan Unit Pelaksana Tugas dianggap penting dalam membina kinerja Widyabasa.
Dalam laporannya, Ketua Umum FWI, Atikah Solihah, menyampaikan harapannya agar Kongres FWI dapat menghasilkan regulasi yang lebih mengukuhkan peran Widyabasa. Program kerja FWI akan difokuskan pada empat bidang, seperti Kesekretariatan dan Keorganisasian, Pengembangan Profesi dan Inovasi, Hukum dan Advokasi, serta Hubungan Masyarakat dan Kerja Sama.
Kongres dan Rapat Kerja FWI dilaksanakan secara hibrida dengan kehadiran Kepala Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra, Kepala Pusat Pengembangan dan Pelindungan Bahasa dan Sastra, serta 279 Pejabat Fungsional Widyabasa dari 30 Provinsi. Acara ini menjadi langkah nyata dalam memperkukuh FWI sebagai organisasi profesi yang bermartabat dan bermanfaat bagi pengembangan bahasa dan sastra di Indonesia.