Konsorsium Masyarakat Peduli Pendidikan Indonesia Mendorong Perubahan Bersama
Pendidikan, sebagai pilar kemajuan suatu bangsa, menjadi fokus utama dalam pemilihan umum presiden di Indonesia. Calon-calon presiden menawarkan berbagai gagasan dan kebijakan untuk meningkatkan kualitas pendidikan, namun perlu diingat bahwa kebijakan yang kurang tepat dapat merugikan visi mencerdaskan bangsa.
Dalam Policy Forum on Education (PFoE) pada Desember 2023, Konsorsium Masyarakat Peduli Pendidikan Indonesia, yang terdiri dari 18 organisasi pendidikan ternama, menyampaikan Komunike Kebijakan Pendidikan kepada tim pemenangan paslon peserta Pemilu 2024. Dokumen tersebut menyoroti tujuh hal utama, termasuk inklusivitas pendidikan, kompetensi guru, kurikulum, dan metode mengajar-belajar.
Pentingnya pendidikan dasar dan pendidikan anak usia dini (PAUD) diakui sebagai fondasi keberhasilan pendidikan. Meskipun angka partisipasi PAUD mencapai 45,87%, masih banyak anak yang belum mendapat akses ke pendidikan ini. PAUD berkualitas membantu anak-anak mengembangkan nilai-nilai, kematangan emosi, keterampilan sosial, pemaknaan terhadap belajar, keterampilan motorik, dan kematangan kognitif.
Peningkatan akses pendidikan dasar juga menjadi sorotan, terutama dengan penurunan partisipasi anak usia 7-12 tahun pada 2021. Tantangan melibatkan aspek biaya, kesadaran rendah, dan infrastruktur yang kurang memadai.
Kualitas pengajar juga menjadi isu serius, dengan 260 ribu guru belum memiliki gelar S-1 dan 1,6 juta belum bersertifikasi. Pemerintah merespons dengan membuka pendaftaran Pendidikan Profesi Guru (PPG) dalam jabatan, tetapi masih banyak guru yang belum sejahtera.
Masalah lain termasuk kurikulum, metode belajar-mengajar, ekosistem pembelajaran yang dinamis, dan digitalisasi pendidikan. Perguruan tinggi juga dihadapkan pada tantangan menghasilkan lulusan yang siap kerja dan sesuai dengan kebutuhan pasar.
Dari pemetaan masalah tersebut, Konsorsium Masyarakat Peduli Pendidikan Indonesia menekankan sinergi antara pemerintah dan masyarakat dalam mengatasi tantangan pendidikan. Pentingnya peran masyarakat sipil, seperti dalam pengembangan soft skill oleh Tanoto Foundation, diakui sebagai upaya bersama meningkatkan kualitas pendidikan.
Tantangan pendidikan yang kompleks membutuhkan sinergi kuat antara pemerintah dan masyarakat. Konsorsium Masyarakat Peduli Pendidikan Indonesia berharap bahwa presiden baru akan memberikan kebijakan yang berdampak positif dalam meningkatkan pendidikan Indonesia, menjadikan pendidikan sebagai prioritas utama program pemerintah selanjutnya.