Kesenjangan Sekolah: Disertasi Doktoral Ungkap Ancaman Label ‘Sekolah Favorit
Sebuah pandangan kritis terhadap sistem pendidikan di DKI Jakarta muncul melalui sidang ujian terbuka program doktoral ilmu Manajemen Pendidikan di Universitas Negeri Jakarta (UNJ). Asisten Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Budaya, Nahdiana, mengungkapkan kegelisahannya terkait dampak ekstrem label sekolah seperti ‘sekolah favorit’ dan ‘unggulan’.
Nahdiana, yang menyajikan disertasinya berjudul ‘Pengaruh Pemenerimaan Peserta Didik Baru, Pembiayaan, Pelatihan, dan Kepemimpinan Transformasional Terhadap Tata Kelola SMA Negeri di Provinsi DKI Jakarta’, menyoroti kesenjangan yang muncul dalam masyarakat akibat persepsi sekolah yang dipandang lebih unggul atau favorit.
“Saya melihat ada sekolah yang sangat diminati masyarakat dan ada pula yang kurang diminati. Ini menciptakan kesenjangan yang perlu segera diatasi,” ungkap Nahdiana dengan tegas.
Menurutnya, label sekolah seperti ini dapat berdampak buruk terhadap tata kelola pendidikan secara keseluruhan. Hal ini tidak sejalan dengan prinsip bahwa setiap sekolah seharusnya memiliki kualitas yang setara. “Tata kelola pendidikan dan sekolah harus menjamin terciptanya pendidikan berkualitas di semua lapisan masyarakat,” tambahnya.
Nahdiana menegaskan bahwa inti masalah bukanlah label sekolah, melainkan tata kelola pendidikan. Oleh karena itu, disertasinya mencoba memberikan penekanan pada analisis kuantitatif dengan melibatkan variabel Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), pembiayaan, pelatihan, dan kepemimpinan transformasional untuk memahami dampaknya terhadap tata kelola sekolah menengah di DKI Jakarta.
Dari hasil analisis kuantitatif tersebut, Nahdiana berhasil membuktikan adanya pengaruh langsung dan tidak langsung antara faktor-faktor tersebut terhadap tata kelola sekolah menengah di wilayah tersebut. Analisis ini diharapkan dapat menjadi panduan bagi pembuat kebijakan pendidikan untuk merumuskan langkah-langkah yang lebih tepat guna meningkatkan kualitas pendidikan secara merata.
Dalam sidang terbuka yang dihadiri oleh sejumlah akademisi terkemuka, Nahdiana berhasil meraih predikat pujian. Prof Dedi Purwana sebagai ketua sidang menyebut beberapa kriteria prestasi, termasuk masa studi kurang dari 4 tahun, publikasi artikel pada jurnal internasional bereputasi, dan indeks prestasi akhir yang memenuhi syarat.
Dengan pembahasan disertasi yang mengangkat peran tata kelola pendidikan dalam menjaga keseimbangan organisasi, Nahdiana diharapkan dapat memberikan kontribusi positif dalam menyelesaikan masalah serius terkait tata kelola pendidikan di sekolah-sekolah DKI Jakarta.