Pendidikan Vokasi Menuju Generasi Emas 2045: Pengusaha Menjadi Guru di SMK Mitra Industri MM2100
Pendidikan vokasi di Indonesia kembali mendapat inspirasi baru dengan melibatkan praktisi dari dunia usaha dan industri dalam proses pembelajaran. Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Kiki Yuliati, menyampaikan bahwa kehadiran praktisi sebagai pengajar tidak hanya memperkuat kompetensi peserta didik tetapi juga menjawab kebutuhan sumber daya manusia yang semakin kompleks.
Program “Pengusaha Mengajar,” yang dicanangkan oleh Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), menjadi langkah nyata untuk mengintegrasikan dunia usaha dan industri dalam dunia pendidikan vokasi. Sebanyak 1.000 pengusaha dari seluruh provinsi di Indonesia diundang untuk memberikan wawasan, motivasi, dan nilai keteladanan kepada pelajar dan tenaga pengajar, mendukung persiapan menghadapi tantangan industri 4.0.
“Kehadiran praktisi dalam program ini diharapkan dapat menginspirasi pola pikir generasi muda Indonesia, mendorong kreativitas, dan menciptakan inovasi di bidang vokasi,” kata Kiki Yuliati saat hadir dalam acara “Kick Off Gerakan Pengusaha Mengajar” di SMK Mitra Industri MM2100, Cikarang, Bekasi.
Menurut Kiki, kehadiran praktisi sebagai pengajar tidak hanya memberikan wawasan mengenai dunia usaha dan industri secara nyata tetapi juga memberikan inspirasi kepada peserta didik vokasi. Artis yang turut serta sebagai pengajar diharapkan tidak hanya berbagi cerita tetapi juga membuka wawasan dan menginspirasi siswa mengenai visi masa depan.
Program Pengusaha Mengajar merupakan kontribusi Apindo dalam meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang akan memasuki pasar kerja. Dengan desain sebagai gerakan untuk menyiapkan generasi emas 2045, program ini sejalan dengan Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2022 tentang Revitalisasi Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi.
Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah juga menyampaikan bahwa program ini menjadi kontribusi nyata dalam upaya meningkatkan kualitas SDM, menghadapi berbagai tantangan terkait rekrutmen, produktivitas, dan kebutuhan dunia kerja.
Ketua Umum Apindo, Shinta W. Kamdani, menjelaskan bahwa Pengusaha Mengajar diarahkan untuk menciptakan keselarasan antara pendidikan vokasi dan kebutuhan industri. Gerakan ini bertujuan menghasilkan SDM kompeten dan berkualitas, meningkatkan produktivitas, serta membuka peluang bagi dunia usaha dan industri sebagai sektor pekerjaan yang prospektif di masa depan.
“SMK adalah bagian penting dalam penyiapan SDM berkualitas sebagai modal pembangunan. Apindo memiliki peran untuk menyiapkan itu semua, dan kami ingin turut terjun langsung dalam mengawali dukungan untuk mereka memasuki dunia kerja,” tutup Shinta. Program Pengusaha Mengajar diharapkan menjadi langkah awal yang membawa perubahan positif dalam pendidikan vokasi menuju generasi emas 2045.