Anies Baswedan, Calon Presiden Nomor Urut 1, Resonansi Kuat Terkait Pendidikan
Dalam rangkaian jelajahnya menyapa masyarakat, Calon Presiden Nomor Urut 1, Anies Baswedan, mengungkapkan bahwa aspirasi masyarakat terkait pendidikan menjadi sorotan utama. Ditemui di Semarang, Jawa Tengah, pada hari Senin (5/2), Anies menyampaikan bahwa selama setahun berkeliling, masyarakat secara konsisten menyuarakan keinginan akan perubahan, terutama di sektor pendidikan dan kesehatan.
Anies mencermati sistem pendidikan di Indonesia, menggambarkannya sebagai piramida terbalik dengan jenjang pendidikan yang semakin tinggi semakin meruncing. Hal ini, menurutnya, berdampak pada tingginya angka putus sekolah di tengah jalan. “Kompetensi yang muncul jauh dari harapan,” ujarnya.
Dalam perbandingan dengan beberapa negara lain di dunia, Anies menyoroti proporsi yang diterapkan pada jenjang pendidikan, di mana beberapa negara berhasil mencapai kesetaraan antara sekolah dasar, sekolah menengah pertama, dan sekolah menengah atas. “Ada negara di mana 70% mahasiswa perguruan tinggi berasal dari lulusan SMA. Apa yang terjadi? Mereka berhasil mencetak generasi luar biasa,” tambahnya.
Anies juga menegaskan bahwa dari perjalanannya menelusuri Indonesia, ia mengamati ketidaksetaraan di sektor pendidikan. Banyak anak berbakat di daerah-daerah, namun terkendala kesempatan untuk melanjutkan pendidikan. “Banyak yang berkemampuan tinggi, tapi kesempatan rendah. Kesempatan tidak ada, mandek. Ini namanya kendala struktural dan itu yang akan kita ubah ke depan,” tandas Anies.