Heboh di Unpam: Mahasiswi Baru Diteror Chat Mesum, Keluhkan Belum Berani Speak Up
Universitas Pamulang (Unpam) menjadi saksi hebohnya sejumlah mahasiswi baru yang mengalami teror chat mesum. Teror tersebut meresahkan para mahasiswi hingga mencuatkan keluhan di dalam grup WhatsApp (WA) mereka.
Teror chat tersebut mengandung kalimat-kalimat pelecehan dan ajakan untuk berbuat mesum. Sang pelaku bahkan mengklaim sebagai mahasiswa senior di salah satu fakultas di Unpam. Para korban, yang merasa resah, belum berani melangkah untuk melaporkan kejadian ini kepada pihak kampus.
Salah satu korban, dengan inisial N, memberikan kesaksiannya. Ia menceritakan bagaimana pelaku menghubunginya melalui percakapan pribadi di aplikasi WhatsApp. Pelaku tak segan-segan melakukan pelecehan dengan kalimat-kalimat yang merendahkan.
“Jadi di grup itu beberapa hari lalu memang lagi ramai, banyak banget mahasiswa baru yang di-WhatsApp sama Kakak tingkat. Jadi memang banyak banget yang dikirimi pesan nggak senonoh gitu,” ujar N di kawasan Buaran, Serpong, Tangerang Selatan.
Chat mesum dari pelaku terus menghantui N dan beberapa rekannya. Pola serangan serupa juga dialami oleh mahasiswi baru lainnya. Pelaku, tanpa basa-basi, langsung menyasar wilayah seksual dengan pertanyaan-pertanyaan yang tidak pantas.
“Dia nanya size bra, terus 17 centi doyan nggak beb?” ujar N menirukan isi chat dari pelaku.
Pelaku diduga tidak sendiri, karena beberapa mahasiswi menerima teror serupa dari nomor handphone berbeda. Meskipun demikian, ada juga yang menerima teror dari pelaku dengan nomor yang sama. Para korban merasa kesulitan untuk bersuara karena takut akan dicerca.
“Pelakunya banyak ternyata, tapi memang ada beberapa orang yang di-WhatsApp oleh satu orang yang sama. Tapi korban beda orang,” tambah N.
Beberapa korban juga memiliki bukti bahwa salah satu pelaku memang mahasiswa senior di kampus. Bukti tersebut muncul dari nomor kontak yang digunakan saat menghubungi beberapa korban yang lain.
“Ada buktinya, karena waktu itu dicek sama salah satu teman kita, ternyata dia memang dia itu kakak tingkat dari prodi itu,” ungkapnya.
Meski merasa resah, para korban belum berani melaporkan kejadian ini kepada pihak kampus. Mereka khawatir laporan mereka malah tidak ditanggapi dengan serius.
“Kita merasa nggak nyaman banget. Kita sih belum ada yang berani speak up keluar, karena takutnya bukannya dibantu malah disepelein. Kalau saya pribadi memang ingin banget menyampaikan ini,” kata N.
Wakil Rektorat Unpam, M Wildan, mengaku belum mengetahui kejadian tersebut namun menyatakan akan segera melakukan penyelidikan jika bukti-bukti sudah terkumpul.
“Nanti saya teruskan ke pihak terkait untuk mengkaji,” ujar M Wildan.
Meski begitu, pihak Rektorat Unpam menjamin perlindungan atas kesaksian yang disampaikan para mahasiswi baru tersebut.
“Terkait ini (keamanan korban) tim sudah ada SOP nya,” tegasnya. Meski belum mengakui secara gamblang kejadian tersebut, pihak kampus berjanji akan mendalami dugaan tindakan yang mencoreng institusi pendidikan.
“Terkait ini (pelecehan seksual) sila berkoordinasi dengan satgas PPKS. Nanti ditanyakan ke satgas,” tukasnya.