Warisan Budaya Indonesia Foundation Rayakan Keberagaman Budaya dengan Perayaan Cap Go Meh
Warisan Budaya Indonesia Foundation (WBI Foundation) menggelar perayaan Cap Go Meh sebagai ungkapan kebahagiaan dan kebanggaan atas keragaman budaya. Acara berlangsung pada Jumat (23/2) dan menjadi bagian dari rangkaian perayaan Imlek yang sangat dinanti-nantikan oleh masyarakat Tionghoa.
Yanti Airlangga, Ketua Umum WBI Foundation, menjelaskan bahwa Cap Go Meh merupakan bagian penutup dari perayaan Tahun Baru Imlek. Acara ini secara tradisional jatuh pada malam ke-15 setelah Tahun Baru Imlek, dan merupakan momen puncak yang dirayakan dengan meriah. “Cap Go Meh adalah ungkapan rasa syukur masyarakat Tionghoa, mengharapkan kelancaran urusan dan keinginan di masa yang akan datang,” ujar Yanti.
Perayaan Cap Go Meh yang diadakan di Majapahit Lounge, The Dharmawangsa, menampilkan kekayaan budaya Peranakan. Didi Budiarjo, Anggota WBI, menjelaskan bahwa busana Peranakan adalah asimilasi budaya Tionghoa dengan Indonesia. “Busana ini mencakup kebaya encim yang sering dikenakan perempuan Tionghoa menikah, yang dipadukan dengan kain batik dari berbagai daerah di Jawa,” tambah Didi.
Dalam peragaan busana, motif-motif cerah seperti bunga dan burung merak dominan, menciptakan nuansa menawan Peranakan. Selain kebaya encim, Cheongsam juga turut menjadi ciri khas peranakan, diperkaya dengan motif batik Indonesia yang dipengaruhi oleh kebudayaan Cina.
Sejumlah desainer ternama, seperti Nita Seno Adji, Putroh, Putri Pare, Wilsen, Ghea Sukasah, Mel Ahyar, Carmanita, Didi Budiardjo, Danny S & Denny Wirawan, ikut menyemarakkan acara dengan peragaan busana. Tidak hanya itu, pertunjukan barongsai dan pertunjukan tradisional Tionghoa juga menghiasi perayaan Cap Go Meh ini.
Sjamsidar Isa, pengurus WBI, menyampaikan bahwa Cap Go Meh juga menjadi momen peresmian Galeri WBI Store di Bimasena. Galeri ini menjadi tempat untuk membeli produk wastra dan kerajinan budaya Indonesia, hasil karya UMKM budaya. “Kami berharap Galeri WBI menjadi tempat kolaborasi untuk memamerkan karya-karya budaya yang memukau,” ujar Sjamsidar.
Perayaan Cap Go Meh oleh Warisan Budaya Indonesia Foundation tidak hanya menjadi ajang merayakan keberagaman budaya, tetapi juga menghadirkan keindahan dan kekayaan tradisi Peranakan, mengukuhkan posisi Indonesia sebagai tempat asimilasi budaya yang unik.