Menginspirasi Generasi Muda: Ahmad Junaedi Karso, Dosen dan Pegiat Literasi yang Membangkitkan Semangat Menulis
Ahmad Junaedi Karso, seorang dosen tetap Ilmu Pemerintahan Fisip Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar, telah menjadi pionir dalam membimbing generasi muda untuk menggali potensi menulis mereka. Dalam keterangan hari ini, Ahmad Junaedi Karso berbicara tentang pentingnya menanamkan budaya menulis sejak dini, terutama di lingkungan perguruan tinggi.
“Dengan menanamkan budaya menulis sejak awal, generasi muda akan memiliki kebiasaan menyampaikan pendapat secara sistematis,” ungkap Ahmad Junaedi Karso. Menurutnya, menulis juga memiliki dampak positif dalam merangsang kreativitas dan memunculkan ide-ide segar.
Sebagai pegiat literasi, Ahmad Junaedi Karso memberikan beberapa cara untuk menumbuhkembangkan kompetensi menulis. Salah satunya adalah dengan memperbanyak kosakata melalui kegiatan membaca secara rutin. Selain itu, ia juga menyarankan untuk membuat garis-garis besar tulisan dan merangsang diri melalui kegiatan perlombaan, ekstrakurikuler, serta aktif mengirim tulisan ke media massa.
Ahmad Junaedi Karso, yang merupakan peraih S3 termuda dan dosen tetap Ilmu Pemerintahan Fisip Unismuh Makassar, mengakui bahwa ia sendiri telah mengaplikasikan cara-cara tersebut sejak masa kuliah. Baginya, budaya menulis bukan hanya sekadar kegiatan, melainkan suatu rangkaian proses pendidikan dan belajar yang menjadi prioritas dalam hidupnya.
Sebagai bukti dedikasinya terhadap dunia literasi, Ahmad Junaedi Karso telah menulis 25 buku dengan sertifikat Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) berjudul berbeda. Dalam dua tahun terakhir, ia bahkan telah menelurkan puluhan karya tulis ilmiah yang berhasil diterbitkan di jurnal nasional dan internasional.
“Sudah saatnya generasi muda kita membangkitkan literasi untuk mengubah dunia,” pungkas Ahmad Junaedi Karso, seorang dosen kelahiran Indramayu, 20 September 1975, yang juga pernah menjadi manajer terbaik mewakili Primkoppol Denmbaes Polri tingkat nasional di era Presiden SBY pada tahun 2008 lalu.