Rekam Jejak Sejarah, Damara dan Hemriadi, Casis Disabilitas Pertama yang Melangkah ke Dunia Polri
Suasana haru dan semangat penuh inspirasi menyelimuti Auditorium Cendikia, Akademi Kepolisian, Jawa Tengah, ketika Kepala Biro Pengendalian Personel (Karo Dalpers) SSDM Polri, Brigjen Pol Nurworo Danang, mengumumkan hasil seleksi tingkat pusat penerimaan Sekolah Inspektur Polisi Sumber Sarjana (SIPSS) Polri Tahun Anggaran 2024. Dari 195 calon siswa (Casis) yang berhasil melangkah ke tahap selanjutnya, sorotan utama jatuh pada dua nama yang menciptakan sejarah baru – Damara Prisma Suganda dan Hemriadi, dua penyandang disabilitas yang meraih prestasi gemilang.
Dalam seleksi yang ketat dan kompetitif, Damara Prisma Suganda, seorang peserta tuna daksa dengan kelainan pada tangan kanannya, berhasil mengukir prestasi luar biasa. Sementara itu, Hemriadi, yang mengalami kebutaan pada mata kirinya, menyingsingkan bayang-bayang ketidakmampuan dan mengukir namanya sebagai penyandang disabilitas pertama yang diterima di Sekolah Inspektur Polisi Sumber Sarjana (SIPSS) Polri.
Keberhasilan keduanya merupakan buah dari komitmen Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam mewujudkan kesetaraan bagi kaum disabilitas. Kepala Biro Dalpers SSDM Polri, Kombes Pol Fadly Samad, menegaskan bahwa keikutsertaan Casis disabilitas dalam seleksi SIPSS Polri tahun ini adalah bagian dari upaya menciptakan inklusivitas. “Tahun ini memang menjadi spesial, teman-teman disabilitas bisa mengikuti seluruh rangkaian seleksi SIPSS yang merupakan kebijakan pimpinan, Bapak Kapolri, untuk bergabung menjadi bagian Anggota Polri,” ujar Fadly.
Seluruh calon siswa SIPSS Polri telah melewati pemeriksaan administrasi hingga penelusuran mental dan kepribadian (PMK). Menurut Fadly, proses seleksi ini memastikan bahwa 195 siswa yang lolos memiliki kompetensi dan kualifikasi yang sesuai dengan aturan yang berlaku. “Disabilitas ini memang inklusif. Nantinya teman-teman disabilitas akan ditempatkan sesuai dengan kompetensinya,” tambahnya.
Hemriadi, penyandang disabilitas yang mengalami kebutaan pada mata kiri, menyampaikan rasa senangnya bisa menjadi bagian dari Polri. “Sangat senang sekali, sampai saat ini saya belum bisa percaya bisa lolos ujian ini dan menjadi bagian dari Polri,” kata Hemriadi, yang merupakan sarjana kedokteran dan mewakili Polda Sulawesi Barat (Sulbar).
Damara Prisma Suganda, yang memiliki kelainan pada tangan kanannya, memberikan semangat kepada teman-teman disabilitas lainnya untuk terus mengejar cita-cita. “Untuk teman-teman disabilitas di luar sana, tetap semangat menggapai cita-cita. Buktikan kita tidak kalah dengan teman-teman dengan fisik normal,” tegas Damara. Ia juga mengekspresikan rasa terima kasih kepada Kapolri atas kesempatan yang diberikan pada penyandang disabilitas di tahun 2024.
Sebuah cerita inspiratif yang menunjukkan bahwa semangat dan keberanian bisa mengatasi segala rintangan. Damara dan Hemriadi, dengan disabilitas yang mereka miliki, membuktikan bahwa tak ada yang tak mungkin jika tekad dan semangat memandu langkah. Selamat dan sukses untuk perjalanan mereka dalam mewujudkan mimpi sebagai bagian dari kepolisian Indonesia.