Berita Pendidikan

Peluncuran Program Doktor Terapan: Membuka Horison Baru Pendidikan Vokasi di Indonesia

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi melangsungkan peristiwa bersejarah dengan peluncuran Program Doktor Terapan di Jakarta pada Selasa (20/2). Langkah ini diambil sebagai jawaban atas kebingungan masyarakat mengenai keberlanjutan pendidikan vokasi, khususnya di tingkat pascasarjana.

 

Pelaksana tugas (Plt.) Direktur Kelembagaan dan Sumber Daya Pendidikan Tinggi Vokasi, Muhamad Fajar Subkhan, menyatakan bahwa keputusan ini bersumber dari Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, yang memberikan mandat untuk menyelenggarakan pendidikan tinggi dan membuka program doktor terapan.

 

“Kehadiran Program Doktor Terapan, yang diawali pada tahun 2024, menjadi tonggak penting dan strategis dalam pengembangan Perguruan Tinggi Vokasi. Program ini diharapkan memberikan manfaat signifikan dalam meningkatkan keterampilan praktis, pengakuan akademik, jaringan profesional yang luas, serta peluang karir yang lebih baik bagi lulusan vokasi,” ungkap Fajar Subkhan.

 

Tim Pakar Program Doktor Terapan, Lipur Sugiyanta, menyampaikan rincian mengenai prasyarat, prosedur, dan instrumen pengusulan program doktor terapan. Perguruan tinggi yang dapat mengajukan program ini mencakup berbagai jenis, seperti Politeknik, Universitas, Institut, Sekolah Tinggi, baik negeri maupun swasta.

 

Lipur menekankan bahwa kurikulum program doktor terapan harus berorientasi pada kebutuhan industri. “Program doktor terapan diharapkan didorong oleh kebutuhan industri, artinya berangkat dari permasalahan yang dihadapi industri. Ini berbeda dengan pendekatan akademik yang cenderung bersifat riset murni, tanpa terkait langsung dengan kebutuhan industri,” tambah Lipur.

 

Program doktor terapan diharapkan tidak hanya menghasilkan karya tulis atau publikasi, tetapi juga dapat berupa karya desain, prototipe, atau inovasi teknologi yang konkret.

 

Adapun empat program studi untuk doktor terapan melibatkan berbagai rumpun, seperti Penciptaan Seni dari rumpun Humaniora, Rekayasa Teknologi Informasi dari rumpun Formal, Pemasaran, Inovasi dan Teknologi dari rumpun Terapan, serta Sistem Siber Fisik, Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis dari rumpun Terapan.

 

Kriteria pengusulan prodi doktor terapan serupa dengan doktor akademik, namun dengan penekanan khusus pada kurikulum yang didorong oleh kebutuhan industri, jumlah dosen minimal, dan unit penyelenggara program studi yang memiliki rekam jejak pengembangan keilmuan dan penelitian yang meyakinkan.

 

Bagi yang ingin mendapatkan informasi lebih lanjut, dapat mengakses laman https://silemkerma.kemdikbud.go.id/vokasi. Sebuah langkah besar bagi pendidikan vokasi di Tanah Air!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *