Berita Pendidikan

Program Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 11: Peningkatan Kompetensi Tanpa Kendala Internet di Kabupaten Sarmi

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) terus melangkah maju dengan menggelar Program Pendidikan Guru Penggerak (PPGP) Angkatan 11 di berbagai daerah, termasuk daerah terpencil seperti Kabupaten Sarmi, Provinsi Papua. Dalam program ini, Kemendikbudristek menghadirkan solusi cerdas untuk daerah yang kesulitan jaringan internet dan transportasi.

 

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sarmi mengapresiasi inisiatif ini, menganggapnya sebagai peluang besar bagi guru-guru di daerah terpencil untuk meningkatkan kompetensi terkait kepemimpinan pembelajaran dan pedagogi. Program ini memberikan ruang bagi para pendidik di pelosok untuk mengembangkan potensi mereka, memimpin pembelajaran, dan berperan aktif dalam komunitas belajar.

 

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sarmi, Fransina D. Padwa, M.Pd, mengungkapkan bahwa program ini memberikan peluang yang signifikan, terutama bagi guru-guru Orang Asli Papua (OAP) di daerah terpencil. Ia menyatakan harapannya agar program-program seperti ini terus ada, mengingat tidak semua daerah memiliki akses internet yang memadai.

 

Strategi pendampingan Guru Penggerak kepada peserta seleksi terbukti berhasil, terutama dalam melibatkan guru-guru OAP. Dari 49 peserta seleksi Tahap 1, sebanyak 30 di antaranya adalah guru OAP. Dengan bimbingan Guru Penggerak, banyak peserta merasa terbantu dan termotivasi, menciptakan lingkungan seleksi yang lebih inklusif.

 

Pilihan dalam menyelesaikan soal esai tanpa ketergantungan pada internet juga memberikan kemudahan bagi peserta. Hal ini membuat mereka merasa lebih senang dan tidak terbebani. Yuliana Rosalina Sorontou, salah satu peserta, menyampaikan kepuasannya karena tidak perlu lagi bergadang menunggu jaringan internet stabil untuk mengunggah berkas, sebab berkas langsung dapat diserahkan ke tim seleksi.

 

Peserta lain, Yus Larenggam, menyatakan bahwa mekanisme seleksi tanpa memerlukan internet sangat membantunya, terutama karena ia bertugas di daerah kepulauan dengan keterbatasan akses listrik. Pemadaman listrik yang masih terjadi hingga saat ini membuat program tanpa ketergantungan pada internet menjadi sangat relevan dan membantu para guru di daerah terpencil.

 

Dengan kesuksesan dan positifnya tanggapan peserta, harapannya adalah program semacam ini dapat terus dilaksanakan, memberikan peluang dan dukungan bagi guru-guru yang melayani di daerah-daerah sulit akses. Program Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 11 membuktikan bahwa peningkatan kompetensi guru dapat dilakukan dengan solusi yang adaptif dan inklusif, bahkan di daerah dengan kondisi terbatas seperti Kabupaten Sarmi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *