Berita Pendidikan

KNIU Hadiri Peringatan Hari Bahasa Ibu Internasional: Bahasa, Identitas, dan Keberagaman

Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO (KNIU) merayakan Hari Bahasa Ibu Internasional dengan penuh semangat di Kantor Kedutaan Besar Bangladesh untuk Indonesia. Acara ini tak hanya menjadi momen penghormatan terhadap keberagaman bahasa, tetapi juga menggambarkan perjuangan yang tak terlupakan dalam mempertahankan hak menggunakan Bahasa Bengali di Bangladesh.

 

Ketua Harian KNIU, Itje Chodidjah, menegaskan bahwa peringatan ini bukan sekadar seremoni, tetapi panggung untuk membangun kesadaran akan pentingnya keberagaman bahasa dan budaya. Dalam pidatonya, Itje menyuarakan komitmen KNIU dalam memberdayakan masyarakat melalui kebijakan pendidikan inklusif dan mendukung revitalisasi bahasa daerah.

 

Dubes Bangladesh untuk Indonesia, Md. Tarikul Islam, mengingatkan kita pada tanggal bersejarah 21 Februari 1952, di mana pahlawan bahasa di Bangladesh mengabdikan hidup mereka untuk mempertahankan identitas dan budaya. Menurut Dubes Tarikul, bahasa ibu bukan sekadar sarana komunikasi, tetapi fondasi identitas masyarakat.

 

Maki Katsuno-Hayashikawa, Director of UNESCO Office in Jakarta, menyoroti peran besar bahasa ibu dalam proses pemindahan pengetahuan antargenerasi dan pendidikan. Bahasa, kata Maki, bukan hanya alat komunikasi, melainkan juga cerminan kebudayaan suatu bangsa.

 

Peringatan ini tidak hanya diisi dengan pidato dan pembicaraan, tetapi juga dengan tindakan simbolis. Bendera setengah tiang, karangan bunga, dan momen hening menjadi ungkapan hormat kepada para aktivis bahasa di Bangladesh. Acara juga memamerkan karya anak-anak Bangladesh mengenai peristiwa Hari Martir.

 

Sebagai penutup yang menggugah, ditampilkan video dokumentasi perjuangan penduduk Bangladesh mempertahankan bahasa ibu mereka. Acara diakhiri dengan menyanyikan bersama lagu tema “Amar Bhaier Rokte Rangano Ekushe February.” Peringatan ini memberikan pesan kuat tentang kekuatan bahasa, identitas, dan keberagaman yang harus dijaga bersama.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *