Pertemuan Perguruan Tinggi Indonesia-Australia: Kolaborasi Global untuk Peningkatan SDM
Kantor Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) KBRI Canberra menggelar pertemuan strategis antara 37 perguruan tinggi di bawah Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) wilayah IV (Jawa Barat dan Banten) dengan empat perguruan tinggi terkemuka di Australia. Acara ini bertujuan memperkuat kerja sama global dalam meningkatkan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang pendidikan tinggi.
Keempat perguruan tinggi Australia yang terlibat dalam pertemuan ini adalah University of Canberra, Western Sydney University, Canberra Institute of Technology, dan Deakin University. Sebelumnya, 37 Rektor perguruan tinggi di Indonesia juga bertemu dengan pimpinan Macquarie University di Sydney.
Mukhamad Najib, Atdikbud KBRI Canberra, menjelaskan bahwa acara ini sebagai langkah strategis untuk memfasilitasi koneksi antara perguruan tinggi di LLDIKTI IV dan Australia. Najib menekankan pentingnya menjalin kerja sama internasional dalam meningkatkan kualitas pendidikan tinggi.
“Networking Lunch Meeting” menjadi wadah bagi perguruan tinggi Indonesia untuk berinteraksi langsung dengan banyak kampus di Australia. Najib optimis bahwa kontak ini akan menghasilkan kerja sama yang lebih komprehensif di masa depan.
Duta Besar Republik Indonesia untuk Australia, Siswo Pramono, memberikan apresiasi terhadap pertemuan tersebut. Para rektor dari Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Jawa Barat dan Banten aktif menjajaki peluang kerja sama dengan universitas Australia dalam berbagai bidang, termasuk penelitian, joint degree, dan pertukaran dosen serta mahasiswa.
“Kerja sama ini sangat bermanfaat bagi kedua belah pihak,” ungkap Dubes Siswo, sambil menyoroti perjanjian pengakuan bersama dalam profesi insinyur antara Indonesia dan Australia.
Perwakilan LLDIKTI Wilayah IV, Teddy Mantoro, menjelaskan kondisi perguruan tinggi swasta di Jawa Barat dan Banten, menggarisbawahi kebutuhan percepatan dan penguatan sumber daya manusia. Pertemuan ini menjadi ajang pembelajaran bagi 37 universitas Indonesia yang ingin menggali pengalaman dari universitas di Australia.
Acara dilanjutkan dengan paparan masing-masing perwakilan perguruan tinggi Australia, yang membagikan praktik baik dan profil universitas mereka. Rektor Telkom University, Adiwijaya, menarik perhatian dengan keinginan untuk menggandeng Canberra Institute of Technology dalam program magang industri di Australia.
Kesemangatan untuk membuka peluang kerja sama juga tercermin dalam pertanyaan dan diskusi antara rektor perguruan tinggi di Indonesia dan perwakilan Australia. Rektor Western Sydney University kampus Surabaya, Amir Mahmud, memamerkan peringkat tertinggi universitas tersebut dalam kategori pembangunan berkelanjutan.
Pertemuan ini menandai langkah maju dalam membangun koneksi antarperguruan tinggi Indonesia dan Australia, membuka peluang baru bagi peningkatan mutu pendidikan tinggi dan kerja sama yang lebih erat di masa depan.