Berita Pendidikan

UKBI Adaptif Merdeka: Tes Kemahiran Bahasa Indonesia yang Merata

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) terus menggalakkan program pemajuan kebahasaan dan kesastraan. Salah satu inisiatif utama adalah pemanfaatan Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI) Adaptif Merdeka, yang menjadi sorotan dalam acara Diseminasi Nasional Kemahiran Berbahasa Indonesia.

 

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Anwar Makarim, memberikan apresiasi tinggi terhadap peran Badan Bahasa dalam memajukan bahasa Indonesia. UKBI Adaptif Merdeka, yang diluncurkan pada 2021, menjadi layanan tes kemahiran berbahasa Indonesia yang profesional, mencakup beragam lapisan masyarakat.

 

“Program ini merupakan terobosan yang signifikan, memberikan layanan tes bahasa Indonesia yang lebih ramah pengguna dan dapat diakses oleh penutur bahasa Indonesia, baik di dalam maupun luar negeri,” ujar Mendikbudristek dalam acara di Jakarta.

 

Dikembangkan untuk mengikuti perkembangan teori uji bahasa, UKBI Adaptif Merdeka menempatkan aspek keandalan tinggi. Platform ini dirancang dengan fokus pada kemudahan penggunaan, dapat diakses oleh penutur asli dan non-asli, serta memberikan ruang bagi partisipasi lebih luas. Sejak diluncurkan, peserta UKBI terus meningkat, mencapai lebih dari 650.000 orang dari berbagai latar belakang.

 

Mendikbudristek mendorong pemanfaatan UKBI Adaptif Merdeka secara lebih masif di masyarakat. Ia menekankan bahwa UKBI dapat setara dengan tes kemahiran bahasa internasional lainnya, dan semua penutur bahasa Indonesia diundang untuk memanfaatkannya. Skor dan predikat yang diperoleh tidak hanya menjadi penilaian kemahiran berbahasa, tetapi juga dapat mendukung prestasi dan karir.

 

“Besar harapan saya, UKBI bisa lebih dimanfaatkan oleh kalangan profesional seperti wartawan, editor, penulis, penerjemah, dan berbagai profesi lain yang membutuhkan kemahiran berbahasa,” ungkap Nadiem Makarim.

 

Dalam kegiatan Diseminasi Nasional UKBI, Badan Bahasa memperkenalkan buku “Peta Kemahiran Berbahasa Indonesia Tahun 2023”. Buku ini berisi informasi tentang kemahiran berbahasa Indonesia penutur di 31 provinsi, termasuk karakteristik peserta uji, hasil tes membaca, menulis, mendengarkan, dan berbicara, serta rekomendasi untuk peningkatan kemahiran berbahasa.

 

Kepala Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra, Abdul Khak, berharap masyarakat dapat lebih mengenal dan merasakan manfaat UKBI. Ia yakin bahwa dengan semakin banyaknya peminat, UKBI akan terus berkembang dalam aspek soal, teknologi, dan layanan bagi penutur bahasa.

 

Sejak diluncurkan pada 2021, UKBI Adaptif Merdeka telah diujikan kepada lebih dari 650.000 peserta dari berbagai kalangan. Melibatkan lembaga pemerintah dan swasta, peserta uji datang dari seluruh penjuru Indonesia. Dalam upaya terus mengoptimalkan format dan kepraktisan alat uji, Badan Bahasa menjaga kualitas tes sebagai alat valid dan sahih dalam mengukur kemahiran berbahasa seseorang.

 

Ketua Tim Kelompok Kepakaran dan Layanan Profesional UKBI, Elvi Suzanti, menyampaikan bahwa acara ini dihadiri oleh 1.000 peserta secara daring dan 60 peserta secara luring, terdiri dari pemangku kepentingan UKBI di seluruh Indonesia. Elvi berharap, Diseminasi Nasional UKBI mendorong penggunaan lebih luas UKBI Adaptif Merdeka, memperkuat kedudukan bahasa Indonesia secara nasional dan internasional. 

 

Dalam penutupan acara, Kepala Badan Bahasa, E. Aminudin Aziz, mengingatkan bahwa kemahiran berbahasa tidak hanya tentang penguasaan substansi, tetapi juga kemampuan berkomunikasi secara efektif dalam berbagai konteks. Alat uji seperti UKBI, yang terus dikembangkan untuk mencerminkan kemampuan berbahasa seseorang, diharapkan dapat memberikan manfaat lebih luas, bahkan bagi masyarakat di pedesaan dan kaum difabel.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *