Geliat Literasi di Kepulauan Riau: Buku Bermutu Bawa Minat Baca Anak-Anak Melesat
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) bersama Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) terus menjalankan misi luar biasa mereka dalam memupuk minat baca generasi muda melalui distribusi buku bermutu. Program ini tak hanya sekadar meningkatkan minat baca, namun juga menjadi kunci utama dalam menguatkan program literasi, yang menjadi fokus utama Kemendikbudristek.
Pada tahun 2022, sekitar 15,4 juta eksemplar buku bacaan anak telah didistribusikan ke sekolah dasar di seluruh Indonesia, khususnya di daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, Terluar). Dalam kunjungan pada Kamis (29/2) ke SD Negeri 003 Batu Aji, Kota Batam, Kepulauan Riau, Sekretaris Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Hafidz Muksin, menyaksikan sendiri dampak positif dari upaya ini.
“Melihat bagaimana buku-buku ini dimanfaatkan dengan baik oleh sekolah dan siswa sungguh membanggakan. Ini sesuai dengan harapan dari Mas Menteri yang meluncurkan program Buku Bacaan Bermutu untuk Literasi Indonesia dalam Merdeka Belajar Episode ke-23,” ujar Hafidz.
Hafidz juga mengumumkan bahwa pada tahun 2024 ini, Kemendikbudristek berencana mengirimkan lebih dari 21 juta eksemplar buku bacaan ke seluruh sekolah di Indonesia. Upaya peningkatan distribusi buku bermutu ini menjadi langkah strategis pemerintah dalam mengakselerasi literasi anak-anak di tanah air.
Sementara itu, SD Negeri 003 Batu Aji, sebagai salah satu penerima manfaat program ini, berhasil mengelola 1.670 eksemplar buku bacaan dengan baik. Kepala Sekolah, Sri Nurlelawati, menyoroti dampak positifnya terhadap literasi siswa. “Berkat buku bacaan ini, anak-anak mendapat pengalaman baru, menambah wawasan, mengenal tokoh-tokoh baik, serta melihat praktik-praktik baik dalam kehidupan sehari-hari,” ujar Sri.
Peran penting kepala sekolah dan guru juga menjadi kunci sukses dalam implementasi program literasi di SD Negeri 003 Batu Aji. Lomba mendongeng, tema literasi setiap hari Selasa, memberikan buku bacaan saat belajar di rumah, merupakan beberapa program yang diinisiasi oleh mereka.
Sutarya Aryaningsih, seorang Guru Penggerak dan pegiat sastra di sekolah tersebut, turut menyoroti dampak positif buku bacaan ini. “Berkat buku bacaan ini, anak-anak dapat mengisi jam istirahat dengan membaca buku, bahkan banyak yang meminjam untuk dibawa pulang. Buku ini tidak sia-sia,” ungkapnya.
Dari sudut pandang siswa, seperti yang diungkapkan oleh Ismi Risfianti, siswa kelas 6, buku bacaan memberikan pengalaman membaca yang tak tergantikan. “Saya paling suka buku sejarah Indonesia, ensiklopedia, dan buku cerita rakyat. Saya juga sudah menulis beberapa cerita, karena cita-cita saya ingin menjadi penulis,” tuturnya dengan semangat.
Kunjungan Sekretaris Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa ini menjadi inspirasi bagi kepala sekolah di Kecamatan Batu Aji, yang berharap program distribusi buku bacaan bermutu dapat terus ditingkatkan dan merata ke seluruh sekolah di Kepulauan Riau. Ini merupakan langkah positif dalam memastikan benih literasi anak Indonesia terus tumbuh dan berkembang di masa depan.