Berita Pendidikan

Indonesia Emas: Kemandirian Produk Dalam Negeri Diperkuat Melalui Business Matching 2024

Sebuah langkah megah dalam menghadirkan kejayaan Indonesia terus dipersembahkan melalui Business Matching Belanja Produk Dalam Negeri 2024 yang resmi dibuka pada Selasa (5/3). Kemendikbudristek, sebagai penyelenggara dan penggerak utama, membawa semangat Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) dengan menampilkan beragam inovasi produk. Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek, Suharti, menekankan peran penting Gernas BBI dalam membangun kemandirian bangsa, tidak hanya meningkatkan lapangan kerja, tetapi juga memberikan dampak positif pada pertumbuhan ekonomi nasional.

 

Dalam acara Media Briefing pada Senin (4/3), Suharti menyampaikan upaya intensif Kemendikbudristek dalam mengembangkan produk dalam negeri, terutama oleh satuan pendidikan seperti SMK dan perguruan tinggi. Mereka diberdayakan untuk menghasilkan produk Usaha Mikro, Usaha Kecil, dan Koperasi (UMKM) serta menjadi alternatif substitusi impor.

 

Menteri Perekonomian Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, sebagai Ketua Tim Nasional Peningkatan Penggunaan Produksi Dalam Negeri (P3DN), memastikan bahwa seluruh Kementerian/Lembaga terus berinovasi dan mendukung produk-produk lokal. “Kita harus upayakan semaksimal mungkin belanja produk dalam negeri,” ungkapnya. Luhut memberikan apresiasi pada realisasi belanja Produk Dalam Negeri (PDN) yang meningkat signifikan, melebihi Rp 1.3 triliun pada 2023. Keberhasilan ini diyakini akan berkontribusi besar untuk mewujudkan Indonesia Maju pada tahun 2045.

 

Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, menyampaikan peningkatan partisipasi kementerian/lembaga dan sektor industri dalam Business Matching 2024. Dengan bangga, ia mengumumkan adanya 182 booth memamerkan berbagai produk dalam negeri, meningkat dari tahun sebelumnya. Agus Gumiwang berharap pertemuan bisnis ini dapat memperkuat kerja sama dan memajukan industri dalam negeri.

 

Pameran yang berlangsung dari 4-7 Maret 2024 menampilkan produk inovatif hasil kerja sama Kemendikbudristek dengan sektor industri. Produk unggulan seperti Water Quality Mater dari Politeknik Elektronik Negeri Surabaya, We Care dari Politeknik Negeri Bali, dan Plug N Pay dari Politeknik Negeri Semarang menjadi sorotan. Tidak hanya itu, Bus Listrik Merah Putih dari Institut Teknologi Sepuluh November juga menarik perhatian dengan konsepnya yang revolusioner.

 

Business Matching ke VII diikuti oleh lebih dari 86 Kementerian/Lembaga, 552 Pemerintah Daerah, 26 BUMN, dan 200 perusahaan dalam negeri yang tergabung dalam 178 asosiasi industri. Semua pihak bersatu dalam visi mencapai kemandirian produk dalam negeri dan menjadikan Indonesia sebagai negara yang gemilang.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *