Mengukir Kemandirian Produk Dalam Negeri: Kemendikbudristek Gelar Business Matching di Bali
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) turut meramaikan Business Matching Belanja Produk Dalam Negeri 2024 di The Meru Sanur, Kota Denpasar, Bali. Dengan tema “Kemandirian Produk Dalam Negeri menuju Indonesia Emas”, kegiatan ini berlangsung mulai 4 hingga 7 Maret 2024.
Suharti, Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek, menyampaikan bahwa kementeriannya, yang menangani sektor pendidikan, mendapat instruksi khusus dari Presiden melalui Inpres Nomor 2 Tahun 2022. Inpres tersebut mengenai percepatan penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) dan Produk Usaha Mikro, Usaha Kecil, dan Koperasi dalam mendukung Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia pada Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.
Sebagai langkah lanjut dari instruksi tersebut, Kemendikbudristek memamerkan produk inovatif dari berbagai program Merdeka Belajar, seperti Dana Padanan, Kompetisi Kampus Merdeka, Hibah Penelitian Dasar dan Terapan, serta program dan pendanaan lainnya. “Berbagai program ini menciptakan Produk Dalam Negeri sebagai pengganti impor, seperti stasiun pengisian daya untuk mobil listrik, bus listrik merah putih, drone, sepeda motor konversi listrik, water quality meter, dan lainnya,” ungkap Suharti dalam acara media briefing Business Matching Belanja Produk Dalam Negeri 2024.
Suharti menambahkan bahwa bidang pendidikan memerlukan pasokan berbagai jenis Produk Dalam Negeri sebagai pengganti produk impor, terutama kebutuhan peralatan laboratorium di berbagai disiplin ilmu, khususnya di perguruan tinggi. Melalui Business Matching, diharapkan dapat menjadi survei pasar yang komprehensif untuk memastikan kesiapan dan ketersediaan Produk Dalam Negeri sebagai substitusi produk impor dari industri di Indonesia.
Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Eko S.A. Cahyanto, menyampaikan bahwa penggunaan produk dalam negeri bertujuan mengurangi ketergantungan terhadap produk impor, sesuai dengan kebijakan substitusi impor yang digencarkan oleh Kemenperin. “Kami optimistis produk industri kita bisa menjadi tuan di negeri sendiri,” tambahnya.
Business Matching Belanja Produk Dalam Negeri 2024 merupakan kolaborasi antara Kemendikbudristek, Kemenperin, dan didukung oleh Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, serta Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan.
Kegiatan ini bertujuan menjembatani pertemuan antara pemilik anggaran dan perusahaan industri dalam negeri secara langsung. Terdapat lebih dari 182 booth produk dalam negeri yang telah bersertifikat Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) di sektor industri agro, industri kimia hulu dan farmasi, logam mesin, alat transportasi dan elektronika, serta industri kecil dan menengah.
Ada lima kegiatan utama yang akan dilaksanakan, termasuk Desk Business Matching yang mempertemukan data kebutuhan produk dalam negeri dari pemilik anggaran dengan produsen yang tercatat dalam database Kementerian Perindustrian, Penganugerahan Penghargaan Penggunaan Produk Dalam Negeri yang diserahkan langsung oleh Presiden RI, Pameran Produk Dalam Negeri, Talkshow Akselerasi Sertifikasi TKDN, dan Pojok Konsultasi untuk peserta kegiatan yang membutuhkan penjelasan teknis terkait dengan perencanaan, pengadaan, pengawasan, sertifikasi TKDN, sertifikasi TKDN IK, atau konsultasi lainnya.