Ditjen GTK dan LPDP Kembali Sukses Gelar Program CS50x Indonesia–Harvard University
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI, melalui Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK), bekerja sama dengan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), menggelar Program Microcredential CS50x Indonesia–Harvard University. Program ini telah sukses meningkatkan jumlah peserta guru dari 150 menjadi 273 orang guru tingkat SMP, SMA, dan SMK.
Para peserta yang telah menjalani Program CS50x selama 22 minggu secara daring akan melanjutkan rangkaian program luring selama 5 hari di Jakarta Intercultural School, dipandu oleh Prof. David J. Malan, Gordon McKay Professor, Practice of Computer Science Harvard University. Mendikbudristek Nadiem Makarim ikut hadir dalam pembukaan seminar luring berjudul “Digital Skill Bagi Guru” di Graha Ristekdikti, Gedung D Kompleks Kemendikbudristek, Jakarta pada Kamis (7/3).
Dalam dialognya dengan Prof. David Malan, Mendikbudristek menegaskan bahwa program CS50x adalah wujud nyata komitmen gerakan Merdeka Belajar dalam meningkatkan kompetensi guru di Indonesia. “Program CS50x Indonesia–Harvard University adalah langkah konkret, sebagai bagian dari gerakan Merdeka Belajar, untuk terus meningkatkan kompetensi guru. Saya berharap para guru akan memperoleh ilmu yang relevan dengan perkembangan zaman, sebagai bekal untuk meningkatkan kualitas pembelajaran,” ujar Mendikbudristek Nadiem Makarim.
Program ini diimplementasikan melalui kegiatan daring dan luring sejak Oktober 2023 hingga Maret 2024. Para guru mendapatkan pengajaran langsung dari teacher fellow Harvard University tentang ilmu komputer dan seni pemrograman. Program ini tidak hanya terbatas pada guru yang mengajar di bidang komputer dan informatika, melainkan terbuka untuk semua guru.
Pentingnya pemahaman prinsip dasar, seperti Computational Thinking, menjadi fokus utama program ini. Guru juga diarahkan untuk memandang Informatika bukan hanya sebagai penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) semata, melainkan sebagai sarana untuk menciptakan peserta didik sebagai warga digital yang kompeten.
Mendikbudristek Nadiem Makarim berharap bahwa program CS50x Indonesia–Harvard University dapat terus berlanjut dan menjadi inspirasi bagi program serupa lainnya. Program ini diharapkan dapat mendukung semangat Merdeka Belajar dan memberikan dampak positif pada kemampuan guru dalam mengajarkan pemikiran komputasional kepada peserta didik.
Ditjen GTK, sebagai bagian dari Kemendikbudristek, memberikan perhatian khusus terhadap peningkatan kemampuan guru di bidang digital, terutama Informatika. Mata pelajaran ini memiliki peran strategis dalam Kurikulum Merdeka. Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Nunuk Suryani, menekankan bahwa Informatika dapat memberikan kontribusi signifikan pada pengembangan daya nalar kritis dan kreatif siswa, serta kemampuan literasi digital yang mumpuni di tengah masyarakat global saat ini.