Berita Pendidikan

Siswa SMA Negeri 61 Jakarta Terpukau Ikuti Jejak BPJS Ketenagakerjaan

Ratusan siswa dari SMA Negeri 61 Jakarta dilibatkan dalam kegiatan jelajah jaminan sosial yang digelar oleh BPJS Ketenagakerjaan. Mereka terlihat penuh antusias mengikuti acara ini yang merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk meningkatkan literasi jaminan sosial sejak dini. Program ini telah diintegrasikan ke dalam kurikulum pembelajaran tingkat SMA melalui Modul Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.

 

Dalam kunjungan ke beberapa kantor cabang BPJS Ketenagakerjaan, siswa-siswa tersebut diberi kesempatan untuk melihat secara langsung seluruh proses bisnis, mulai dari pendaftaran kepesertaan hingga pengajuan klaim manfaat. Mereka juga aktif terlibat dalam diskusi yang membahas pentingnya jaminan sosial ketenagakerjaan dalam mencapai kesejahteraan pekerja Indonesia secara menyeluruh dan berkelanjutan.

 

Kepala Kantor BPJS Ketenagakerjaan Cabang Rawamangun, Deni Suwardani, menyambut baik program jelajah ini. Ia berharap para siswa dapat menyebarkan informasi yang mereka peroleh kepada keluarga dan masyarakat sekitar. Tujuannya adalah agar pekerja dapat bekerja tanpa kekhawatiran karena semua risiko kerja akan ditanggung oleh BPJS Ketenagakerjaan, sejalan dengan kampanye “Kerja Keras Bebas Cemas”.

 

Deni menekankan, “Dengan masuknya pendidikan jaminan sosial ke dalam kurikulum pembelajaran, saya yakin bisa mempercepat pemahaman masyarakat terkait pentingnya program pemerintah ini. Para siswa sebagai bagian dari generasi muda diharapkan sadar jaminan sosial sejak dini, sehingga nantinya mereka dapat ikut menyadarkan lingkungan sekitarnya.”

 

BPJS Ketenagakerjaan memiliki tanggung jawab melindungi pekerja Indonesia melalui program-program seperti Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kematian (JKM), Jaminan Hari Tua (JHT), Jaminan Pensiun (JP), dan Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP). Wakil Ketua Komisi Pengawasan, Monitoring, dan Evaluasi Dewan Jaminan Sosial Nasional (DJSN), Indra Budi Sumantoro, menyebut masuknya pendidikan jaminan sosial dalam kurikulum sebagai solusi untuk meningkatkan cakupan kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan.

 

Sejalan dengan praktik terbaik di negara-negara maju, Indra menekankan bahwa program edukasi ini akan diperluas untuk jenjang pendidikan dasar dan tinggi ke depannya. Kepala SMA Negeri 61 Jakarta, Sri Mulyanti, mengapresiasi pemerintah dan BPJS Ketenagakerjaan yang memilih sekolahnya sebagai pilot project. Ia menyatakan bahwa manfaat perlindungan yang diberikan BPJS Ketenagakerjaan sangat besar dan perlu disosialisasikan lebih luas melalui kurikulum pembelajaran.

 

“Kami menjadi yang pertama mengajarkan tentang BPJS Ketenagakerjaan sejak dini. Semoga kedepan siswa-siswi SMA Negeri 61 bisa menjadi duta BPJS Ketenagakerjaan dan menyebarluaskan informasi baik ini kepada masyarakat, terutama keluarga,” ujar Sri Mulyanti.

 

Kenzie Fahlevi, salah satu siswa yang ikut dalam kegiatan jelajah, memberikan komentarnya terkait pelayanan BPJS Ketenagakerjaan. Ia terkesan dengan pelayanan yang diberikan dan berkomitmen untuk menyampaikan informasi tentang BPJS Ketenagakerjaan kepada keluarganya. “Semua pelayanannya udah keren banget. Aku sangat mau memberikan wawasan dan informasi tentang BPJS Ketenagakerjaan ini kepada orang-orang terdekat aku,” ujar Kenzie.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *