Psikolog UGM Tekankan Pentingnya Dialog Orangtua-Anak untuk Cegah Kekerasan
Psikolog dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Novi Poespita Candra, menekankan urgensi komunikasi dan dialog yang intensif antara orangtua dan anak-anak mereka sebagai langkah pencegahan terhadap kekerasan atau perundungan (bullying).
Novi menyatakan, dialog menjadi kunci penting dalam mencegah perilaku negatif pada anak-anak. “Cara termudah untuk mencegah kekerasan atau perilaku kurang elok saat ini adalah dialog. Komunikasi antara anak dan orangtua sangat penting,” ujarnya.
Menurut Novi, kekerasan yang dialami anak-anak remaja atau usia sekolah disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk kurangnya rasa kemanusiaan. Anak-anak yang cenderung melakukan kekerasan seringkali kurang memiliki empati dan kurang menghargai orang lain, sehingga mereka lebih rentan melakukan tindakan merugikan.
Novi menyarankan agar sikap penghargaan (respek) ini diajarkan kepada anak-anak sejak usia dini. Orangtua juga diharapkan dapat mendidik anak-anak untuk bersikap terbuka mengenai pengalaman hidup mereka.
Dia menegaskan bahwa pendidikan emosional dan sosial perlu ditanamkan bersama dengan pola komunikasi terbuka di lingkungan rumah dan sekolah. Dia juga mengingatkan bahwa era digital saat ini membuat anak-anak lebih banyak berinteraksi dengan gawai, sehingga interaksi langsung dengan orangtua semakin berkurang.
Novi mengimbau agar orangtua membatasi penggunaan gawai anak-anak dan memperkuat komunikasi melalui dialog sehari-hari. Dengan demikian, anak-anak dapat merasa lebih percaya diri dan nyaman berbagi pengalaman hidup mereka dengan orangtua.
“Kita perlu mengajarkan untuk mengurangi penggunaan gawai dan lebih banyak berdialog. Hal ini dapat membangun kepercayaan antara anak dan orangtua,” tutupnya.