Berita KebudayaanBerita Pendidikan

Perpusnas Gagas Program Ambisius: 10 Ribu Perpustakaan Desa untuk Membangun Budaya Baca

Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas) meluncurkan program monumental dengan tujuan memperkuat budaya baca di seluruh tanah air. Program tersebut diinisiasi oleh Pelaksana Tugas Kepala Perpusnas, E. Aminudin Azis, yang menjelaskan tiga program prioritas yang akan dilaksanakan pada tahun 2024.

 

Dalam Rapat Koordinasi Pengembangan Perpustakaan se-Kalimantan Selatan (Kalsel), Azis menyatakan pentingnya membangun budaya baca sejak dini. “Budaya baca harus dibangun, karena seseorang dapat dikatakan literat setelah dia bisa membaca dengan baik, membaca dengan kritis. Maka, budaya membaca ini harus dikembangkan lebih awal,” ungkapnya.

 

Salah satu langkah besar yang diambil adalah pembangunan 10 ribu perpustakaan desa di seluruh Indonesia. Setiap perpustakaan akan menerima seribu buku beserta rak penyimpanannya. Azis menjelaskan bahwa basis data yang sudah ada dan usulan dari kabupaten/kota akan menjadi dasar untuk pembangunan perpustakaan tersebut. Syaratnya, setiap daerah harus menugaskan orang yang akan mengelola perpustakaan tersebut.

 

Dalam program ini, perpustakaan desa akan berkolaborasi dengan perpustakaan sekolah untuk meningkatkan minat baca anak-anak. “Kolaborasi antara perpustakaan desa dengan perpustakaan sekolah dilakukan dengan kegiatan untuk meningkatkan minat baca, seperti mengadakan program seminggu membaca dua buku, membaca nyaring, maupun mendongeng,” jelas Azis.

 

Asisten Pemerintahan dan Kesra Provinsi Kalsel, Nurul Fajar Desira, memberikan dukungan anggaran terhadap program ambisius ini. Diketahui bahwa proyek ini melibatkan kepala perpustakaan, pemerintah daerah, serta masyarakat setempat. “Kami meyakini bahwa seiring berjalannya waktu, daerah lain di Indonesia akan mengadopsi program serupa. Oleh karena itu, kami berkomitmen untuk memastikan bahwa kami siap sepenuhnya dalam melaksanakan program ini,” tegasnya.

 

Program ini juga mendapat tanggapan positif dari Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Kalsel, Nurliani. Sebanyak 10 persen desa di Provinsi Kalsel telah memiliki perpustakaan yang dibangun menggunakan dana desa. “Untuk menciptakan program ini, kami akan bekerja sama dengan dinas-dinas terkait. Kami pun berkolaborasi dengan stakeholder lainnya, seperti PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Kalselteng yang telah membangun dua perpustakaan desa,” ungkap Nurliani. Program ini diharapkan dapat menjadi tonggak penting dalam membangun literasi dan budaya baca di seluruh Indonesia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *