Warga Muhammadiyah Bandung Memulai Ramadan dengan Semangat Tarawih Berjemaah di Masjid Raya Mujahidin

Dalam suasana penuh kekhusyukan, warga Muhammadiyah di Kota Bandung telah memulai ibadah tarawih berjemaah di Masjid Raya Mujahidin pada Minggu (10/3). Menurut Ketua Badan Takmir Masjid Raya Mujahidin, Dikdik Dahlan Lukman, keputusan ini berdasarkan perhitungan Pimpinan Muhammadiyah yang menetapkan awal Ramadan 1445 H pada Senin (11/3). Dengan penuh semangat, warga Muhammadiyah menyambut Ramadan dengan salat tarawih sehari sebelum memulai puasa.

Dikdik Dahlan Lukman menjelaskan bahwa perbedaan pendapat terkait awal Ramadan muncul karena adanya perbedaan metode penghitungan bulan Hijriyah. Muhammadiyah menggunakan metode hisab hakiki, sementara pemerintah dan organisasi Islam lainnya menggunakan metode pengamatan hilal. Dikdik menekankan pentingnya saling menghormati perbedaan ini dan memberikan kebebasan kepada setiap kelompok untuk melaksanakan keyakinan mereka.

Masjid Raya Mujahidin, sebagai masjid transit, menjadi tempat berkumpulnya warga dari berbagai tempat di Bandung Raya. Meskipun kapasitas masjid mencapai 1.500 orang, tampaknya tidak seluruhnya terpakai pada malam pertama salat tarawih. Jemaah pria dan perempuan memenuhi lantai utama masjid, halaman, dan bahu jalan yang terisi kendaraan-kendaraan parkir.

Sementara itu, Universitas Islam Bandung (Unisba) juga turut berpartisipasi dengan menggelar rukyatul hilal awal Ramadan 1445 H/2024. Kegiatan ini diinisiasi oleh Fakultas Syariah dan Ruhul Islam Unisba, bersama dengan Kanwil Kementerian Agama Jabar dan BHRD Jabar. Kepala Kanwil Kemenag Jabar, Ajam Mustajam, menyatakan bahwa pemantauan hilal di 11 titik, termasuk di Unisba, dilakukan untuk melaporkan hasil rukyatul hilal ke pusat.

Semangat kebersamaan dan ketaatan umat Muslim terpancar dalam setiap langkah awal Ramadan ini, menunjukkan keberagaman dalam interpretasi tetapi tetap dijiwai oleh semangat persatuan dalam beribadah.