Berita Pendidikan

Cuaca Ekstrem Melanda, Seluruh Siswa di Kota Kupang, NTT Diliburkan

Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), diguncang cuaca ekstrem yang memaksa Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kupang untuk mengambil langkah drastis. Seluruh siswa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Sekolah Dasar (SD), dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) diliburkan mulai Sabtu (16/3) hingga Senin (18/3) ini.

 

Keputusan ini diambil berdasarkan Surat Keputusan Wali Kota Kupang Nomor 64/KEP/HK/2024, yang menetapkan status tanggap darurat bencana alam cuaca ekstrem di Kota Kupang. Langkah ini juga diperkuat dengan surat pernyataan bencana alam nomor 052/BPBD.363/III/2024.

 

“Dalam masa tanggap darurat ini, kegiatan belajar-mengajar dilakukan secara daring, yaitu dari rumah,” ujar Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kupang, Dumuliahi Djami.

 

Meskipun demikian, Djami menegaskan bahwa kegiatan belajar akan kembali normal pada Selasa (19/3) mendatang.

 

Selain memutuskan status darurat bencana, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Kupang juga telah melakukan pendataan atas dampak cuaca ekstrem ini. Data sementara menunjukkan bahwa 78 rumah penduduk terdampak, satu pasar tradisional, 4 infrastruktur, 12 perahu nelayan, dan 222 warga mengungsi. Beberapa kejadian tragis juga tercatat, termasuk terseretnya seorang bocah oleh banjir yang akhirnya berhasil diselamatkan.

 

Sementara itu, BMKG Stasiun Meteorologi El Tari Kupang mengeluarkan peringatan dini terkait hujan sedang-lebat disertai petir dan angin kencang yang melanda wilayah NTT. Masyarakat diminta untuk berhati-hati dan waspada terhadap potensi bencana seperti longsor, erosi tanah, dan banjir.

 

Perkembangan cuaca di wilayah NTT dipengaruhi oleh fenomena Madden Julian Oscillation (MJO) yang berada di posisi kuadran 5, serta aktivitas Gelombang Equatorial Rossby di wilayah tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *