Berita KebudayaanBerita Pendidikan

Rektor Universitas Bale Bandung Ajak Mahasiswa Jaga Keharmonisan Beragama

Di tengah semaraknya bulan Ramadan, Universitas Bale Bandung menggelar Diskusi Kelompok Terarah dengan tema “Penguatan Moderasi Beragama sebagai Komitmen Menjaga Kerukunan, Toleransi, dan Nilai Kebangsaan”. Diskusi ini diikuti oleh 300 mahasiswa dan pelajar dari Kabupaten Bandung.

Dalam sambutannya, Rektor Universitas Bale Bandung, Dr. Ibrahim Danuwikarsa, menegaskan pentingnya semangat Pancasila dalam dunia kampus. “Pancasila adalah anugerah luar biasa bagi bangsa Indonesia. Kami terus melakukan revitalisasi kurikulum dengan memasukkan agama sebagai mata kuliah wajib,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Dr. Ibrahim menekankan pentingnya pendekatan moderasi beragama dalam lingkungan akademik. Menurutnya, banyak pemikiran ekstrem yang berasal dari lingkungan pendidikan. Oleh karena itu, Universitas Bale Bandung berkomitmen untuk mengintegrasikan prinsip moderasi beragama dalam kurikulumnya.

Diskusi ini juga dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat, termasuk perwakilan dari berbagai organisasi keagamaan dan mahasiswa. Mereka sepakat bahwa moderasi beragama merupakan fondasi utama dalam menjaga kerukunan dan toleransi antarumat beragama.

Selain itu, dalam kesempatan tersebut, Kapolresta Bandung, Komisaris Besar Kusworo Wibowo, juga menyampaikan pentingnya sikap menghormati dan kerja sama dalam moderasi beragama. “Kita harus menghormati dan menghargai kebebasan beribadah sesuai dengan agama masing-masing,” katanya.

Dalam konteks Kabupaten Bandung, Kapolresta Bandung menjelaskan bahwa isu penolakan beribadah bukanlah masalah penolakan beragama, melainkan masalah perizinan tempat ibadah yang tidak sesuai dengan regulasi yang berlaku. Pihak kepolisian bersama Pemerintah Kabupaten Bandung telah berupaya menyelesaikan masalah ini dengan mengadakan pertemuan dan membantu proses perizinan.

Dandim 0624 Kabupaten Bandung, Letnan Kolonel Inf Hamzah Budi Susanto, menambahkan bahwa TNI turut serta dalam menjaga keberagaman beragama dengan prinsip moderasi. Menurutnya, moderasi beragama adalah upaya untuk mengurangi perilaku ekstrem dalam praktik beragama.

Dengan adanya diskusi ini, diharapkan mampu meningkatkan pemahaman dan penguatan moderasi beragama di Kabupaten Bandung, serta memperkuat kerukunan dan toleransi antarumat beragama di tengah masyarakat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *