Gowa: Menjaga Tradisi Budaya Bugis-Makassar dengan Kokoh
Keindahan budaya lokal Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, terus dijaga dengan penuh kebanggaan. Salah satu wujudnya adalah penggunaan Tongkosila/Timpa Laja, sebuah arsitektur khas Bugis-Makassar, yang masih dipertahankan pada gedung-gedung kantor sebagai penanda strata sosial.
Penghargaan bergengsi dalam bidang budaya pun diberikan kepada Pemerintah Kabupaten Gowa. Anugerah budaya Sulawesi Selatan 2023 kategori Penggunaan Tongkosila/Timpa Laja dari Yayasan La’lang Sipue Foundation menjadi bukti nyata pengakuan terhadap upaya pelestarian budaya di daerah ini.
Upaya pelestarian budaya tidak hanya sebatas pada arsitektur, tetapi juga melalui festival-festival tahunan, seperti Beautiful Malino 2023 yang diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Gowa. Festival ini bahkan masuk dalam kalender Kharisma Event Nusantara (KEN) Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif 2023, diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi sektor pariwisata dan pelestarian budaya.
Dewan Kesenian Gowa (DKG) turut aktif dalam menjaga warisan budaya dan sejarah daerah, dengan menggelar Festival Balla Lompoa secara rutin. Festival ini mempertahankan kekayaan budaya dan sejarah Kerajaan Gowa, serta diharapkan dapat menjadi event nasional di masa mendatang.
Salah satu budaya khas Gowa yang masih terus dilestarikan adalah Padekko, sebuah tradisi menyambut panen yang dilakukan dengan penuh kebersamaan. Melalui upacara ini, masyarakat Gowa tidak hanya menyampaikan rasa syukur kepada Tuhan atas hasil panen, tetapi juga mengumpulkan keluarga untuk mempererat hubungan.
Kabupaten Gowa tidak hanya memiliki kekayaan budaya, tetapi juga sejarah yang kaya. Berdiri teguh sejak zaman kesultanan, Gowa telah menyimpan banyak kenangan berharga, termasuk kedatangan bangsa asing seperti Portugis, Inggris, Belanda, Denmark, dan Prancis.
Di bawah kepemimpinan Bupati Adnan Purichta Ichsan dan Wakil Bupati Abdul Rauf Malaganni, Kabupaten Gowa terus berkembang. Dengan luas wilayah mencapai 1.883,33 km2 dan jumlah penduduk mencapai 799.999 jiwa per tahun 2023, Gowa memiliki potensi alam yang melimpah, ditandai dengan keberadaan enam gunung, termasuk Gunung Bawakaraeng, dan Sungai Jeneberang yang melintasi daerah ini.
Kekayaan alam ini menjadi sumber daya yang berharga bagi Gowa, menjadikannya daerah yang kaya akan potensi bahan galian dan tanah yang subur.
Demikianlah, Kabupaten Gowa terus menunjukkan komitmennya dalam menjaga dan memperkaya warisan budaya, sejarah, dan alamnya yang menjadi kebanggaan Sulawesi Selatan.