Pelatihan Literasi Digital untuk Generasi Z: Pentingnya Etika dalam Berkomunikasi Maya
Sebanyak 450 siswa kelas X dan XI dari SMK Telkom Bandung bersemangat mengikuti acara tahunan “Harmony Day” yang dihelat di Kampus mereka. Acara ini bukan hanya sekadar perayaan keberagaman budaya, tapi juga menjadi ajang untuk mendalami pentingnya etika dalam berkomunikasi di dunia maya.
Pelatihan ini merupakan hasil kolaborasi antara PT Telkom unit CDC dan Yayasan Pendidikan Telkom (YPT), yang bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang literasi digital kepada generasi Z.
Periyadi, seorang dosen Universitas Telkom yang menjadi narasumber dalam acara ini, menekankan pentingnya mengindahkan etika digital dalam setiap interaksi online. Menurutnya, ketidakpatuhan terhadap etika digital dapat berdampak buruk, baik secara sosial maupun hukum.
Dalam pelatihan ini, siswa-siswi diajarkan empat pilar penting sebelum terjun ke dunia maya, yaitu digital skill, digital safety, digital culture, dan digital ethics. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk mengurangi kasus kejahatan digital dan dampak negatif komunikasi digital yang masih tinggi di Indonesia.
Rendahnya literasi digital di Indonesia, yang hanya mencapai 62%, menjadi latar belakang utama pelaksanaan pelatihan ini. Oleh karena itu, pemahaman tentang netiket atau etika digital menjadi hal yang sangat penting bagi setiap netizen.
Netiket, sebagai norma dan prinsip dalam berinteraksi di dunia digital, melibatkan cara menggunakan teknologi, berkomunikasi online, dan berinteraksi dengan orang lain secara sopan dan menghormati.
Periyadi menambahkan bahwa kesadaran individu dalam berkomunikasi digital juga sangat penting, seperti tidak menyebarkan berita palsu, menghormati privasi, dan tidak menggunakan bahasa kasar atau menghina orang lain.
“Dengan menjaga etika dalam komunikasi digital, kita tengah membangun komunikasi yang sehat di dunia maya,” pungkas Periyadi, menegaskan pentingnya menjaga keberlangsungan komunikasi yang bermartabat dan beradab di dunia maya.