Berita Kebudayaan

Relevansi dan Hikmah Turunnya Al-Qur’an Berangsur-angsur Selama 23 Tahun

Dalam diskusi yang menarik, Ketua MUI DKI Jakarta, KH Muhammad Faiz Syukron Makmun, menyajikan pemahaman yang dalam mengenai proses penurunan Al-Qur’an secara berangsur-angsur selama 23 tahun. Dalam pandangannya, proses ini mengandung banyak hikmah dan relevansi yang mencerahkan.

Mengapa Al-Qur’an, kitab suci umat Islam, tidak diturunkan secara sekaligus? Pertanyaan ini seringkali menggelayuti pikiran. Namun, dalam pandangan KH Muhammad Faiz, kebijaksanaan Allah dalam menurunkan wahyu-Nya tidak terlepas dari kedekatan-Nya dengan kemanusiaan.

“Dalam agama, kita seringkali menemukan keterkaitan yang erat dengan realitas kemanusiaan. Proses pembelajaran itu sendiri mengandung hikmah dan kebijaksanaan yang tak terhingga,” ujar KH Muhammad Faiz.

Dalam perspektif pendidikan, proses pembelajaran pun berlangsung secara bertahap. Seperti saat kita mengenyam pendidikan formal, dari tingkat TK hingga perguruan tinggi, ilmu disajikan secara bertingkat sesuai dengan kemampuan dan kesiapan kita.

“Jika kita melihatnya dari sisi ini, proses penurunan Al-Qur’an selama 23 tahun adalah bentuk kearifan Allah dalam menyampaikan ajaran-Nya kepada umat manusia,” tambahnya.

Menurut pandangan KH Muhammad Faiz, penurunan wahyu secara bertahap memberikan kesempatan bagi umat manusia, terutama pada masa Rasulullah, untuk beradaptasi dengan ajaran agama. Pada saat itu, masyarakat hidup dalam kebebasan yang tanpa aturan agama, di mana segala keinginan bisa dipenuhi tanpa batasan.

“Dalam kondisi seperti itu, penurunan Al-Qur’an secara sekaligus mungkin tidak akan efektif. Dibutuhkan waktu dan kesabaran agar jiwa-jiwa yang terbiasa dengan kebebasan itu dapat kembali kepada ajaran agama,” papar KH Muhammad Faiz.

Kisah penurunan Al-Qur’an selama 23 tahun mengandung pelajaran yang dalam bagi umat Islam. Proses ini mengajarkan tentang sabar, kesabaran, dan kebijaksanaan dalam menyampaikan ajaran agama kepada umat manusia. Dengan pemahaman yang mendalam, kita dapat mengapresiasi kebijaksanaan Allah dalam memberikan petunjuk kepada hamba-Nya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *