Berita Kebudayaan

Penemuan Artefak Bersejarah: Pecahan Candi Adan-Adan di Kediri

Tim dari Organisasi Riset Arkeologi Bahasa dan Sastra Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) kembali mencatat prestasi gemilang dengan menemukan pecahan batu candi yang tersebar di Kediri, Jawa Timur. Temuan ini menjadi sorotan karena mencakup artefak bersejarah dari masa Kerajaan Kediri, khususnya Candi Adan-Adan yang diperkirakan dibuat pada abad ke-11-12.

Ketua Tim, Sukawati Susetyo, menjelaskan bahwa informasi awal tentang batu candi ini diperoleh dari sebuah masjid di desa Wonorejo, Kecamatan Pagu, Kediri. Masjid tersebut, pada masa lalu merupakan pesantren, dimana batu-batu candi dari Candi Adan-Adan digunakan sebagai landasan untuk tempat wudhu.

Salah satu artefak yang menarik perhatian adalah arca manusia berambut keriting yang duduk bersila, yang diduga berasal dari abad ke-10 atau 11. Sukawati mengungkapkan bahwa perkiraan ini didasarkan pada gaya seni arca yang ditemukan.

Selain ditemukan di masjid, batu-batu candi juga tersebar di berbagai tempat di desa Adan-Adan. Masyarakat setempat menggunakan batu-batu ini untuk berbagai keperluan, mulai dari nisan kuburan hingga pembangunan rumah dan masjid.

Saat melakukan ekskavasi, BRIN menemukan informasi tambahan mengenai situs Adan-Adan. Sepasang batu setinggi 30 centimeter yang awalnya ditemukan di kebun durian, ternyata merupakan sepasang makara setinggi 2,3 meter yang sangat besar. Ekskavasi lain pada tahun 2017 menghasilkan temuan arca dwarapala setinggi 2 meter, yang menghadap ke arah barat laut.

Namun, kegembiraan masyarakat setempat harus terkikis karena arca-arca tersebut kembali ditimbun ketika musim hujan. Meskipun BRIN telah menampilkan kembali artefak tersebut dengan dukungan dana dari Bidang Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kediri, namun arca Dwarapala mengalami kerusakan karena terendam air.

Saat ini, warga yang ingin melihat arca Dwarapala dapat berkunjung ke museum Airlangga, Kediri, Jawa Timur. Artefak yang memiliki nilai sejarah tinggi ini kini menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung museum.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *