Terminal Kalideres Berubah Jadi Pusat Budaya Literasi
Suasana arus mudik lebaran tahun ini tak hanya dipenuhi oleh keriuhan penumpang yang gelisah menunggu keberangkatan, tetapi juga oleh semangat literasi yang membara. Badan Bahasa, di bawah naungan Kemendikbudristek, telah mengubah terminal ini menjadi panggung aksi literasi dengan gelaran “Mudik Asyik Baca Buku”.
Ribuan orang tua dan anak-anak yang hendak mudik terpana menyaksikan kegiatan yang jarang terdengar di sektor transportasi ini. Dalam rangka memberikan suntikan semangat literasi kepada masyarakat, Badan Bahasa membagikan buku-buku bermutu secara cuma-cuma. Hafidz Muksin, Sekretaris Badan Bahasa, dengan penuh semangat mengatakan, “Kegiatan ini adalah langkah nyata kita untuk mengatasi krisis literasi yang sedang melanda negeri ini. Arus mudik adalah saat yang tepat untuk menanamkan kegemaran membaca pada generasi muda.”
Revi Zulkarnaen, sang Kepala Terminal Kalideres, dengan antusias menerima kehadiran literasi di antara hiruk-pikuk keberangkatan. Dia menyatakan, “Terminal bukan sekadar tempat transit, tetapi juga pusat budaya. Kami mendukung penuh inisiatif ini dan berharap dapat menjadi awal dari perubahan besar dalam literasi masyarakat.”
Tiska Megawati, salah satu pemudik yang beruntung mendapatkan buku gratis, mengungkapkan kebahagiannya, “Buku-buku ini benar-benar menyita perhatian anak-anak! Mereka tak lagi terpaku pada layar gadget, tetapi asyik dengan cerita-cerita menarik yang terpampang di halaman buku.” Sementara itu, Berlinda Safitri menambahkan, “Buku-buku ini sesuai dengan selera anak-anak masa kini. Semoga kegiatan seperti ini dapat diperluas ke terminal-terminal lain di seluruh Indonesia.”
Dengan semangat literasi yang menyala-nyala, terminal bukan hanya menjadi tempat untuk berangkat, tetapi juga panggung penting dalam memupuk budaya membaca yang kokoh di tengah masyarakat. Semoga langkah positif ini dapat menjadi inspirasi bagi daerah-daerah lain untuk menyemarakkan arus mudik dengan literasi yang menyenangkan.