Berita Pendidikan

Transformasi UT Menuju PTN-BH: Komitmen Terjangkaukan Biaya Pendidikan

Transformasi status Universitas Terbuka (UT) menjadi Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN-BH) tidak menyulitkan masyarakat dengan kenaikan biaya pendidikan. UT tetap mempertahankan esensi sebagai Perguruan Tinggi Terbuka dan Jarak Jauh (PTTJJ) yang memberikan akses pendidikan kepada seluruh lapisan masyarakat.

Sejak Oktober 2022, UT melangkah sebagai PTN-BH, memberikan lebih banyak otonomi dalam pengelolaan akademis dan non-akademis, termasuk keuangan.

Rektor UT, Profesor Ojat Darojat, menegaskan komitmennya agar pendidikan tetap terjangkau bagi masyarakat Indonesia di seluruh pelosok negeri.

“Kami selalu berpegang pada prinsip ini. Kami tidak akan memberlakukan biaya UKT yang tinggi bagi mahasiswa,” ujarnya dalam Forum Discussion Group (FGD) tentang otonomi keuangan UT di Hotel Mulia, Jakarta, Rabu (3/4).

“Kami menerapkan SPP dengan biaya terjangkau, mulai dari Rp3 juta untuk sarjana/diploma dan Rp35 ribu per sks. Ini jauh di bawah biaya UKT PTN lain,” tambahnya.

Ojat menjelaskan bahwa sebagian besar pendanaan UT berasal dari dana mahasiswa, yang jumlahnya yang sangat besar dapat mengurangi biaya tetap dan variabel yang lebih murah. Dengan demikian, harga pendidikan dapat dipertahankan pada tingkat yang terjangkau.

“Ketika jumlah mahasiswa UT mencapai 1 juta, biaya tetap dapat ditekan mendekati nol, sehingga SPP dapat lebih terjangkau,” ungkap Ojat.

Otonomi sebagai PTN-BH membuka peluang pengelolaan dan operasional yang lebih luas, termasuk keuangan. Ini termasuk kemandirian dalam pengambilan keputusan internal, mendapatkan dana abadi PTN-BH, serta meningkatkan reputasi akademik.

Dalam FGD tersebut, UT menghadirkan sejumlah pembicara, termasuk perwakilan dari Kementerian Keuangan, Senat Akademik UT, dan Majelis Wali Amanat UT. Mereka membahas peluang pendanaan dan strategi pengelolaan yang lebih efisien.

Ali Muktiyanto, Wakil Rektor Bidang Keuangan, Sumber Daya, dan Umum, menyatakan bahwa diskusi tersebut memberikan wawasan dan kepercayaan diri bagi manajemen UT untuk meningkatkan optimalisasi sumber daya yang dimilikinya.

Dalam upaya menuju World Class University, UT didorong untuk menghasilkan produk akademik yang dapat menghasilkan produk sampingan (buy product), meningkatkan kapasitas dosen, dan memonetisasi keahlian mereka.

“Kami berkomitmen untuk tetap menjaga biaya pendidikan terjangkau bagi masyarakat, dengan memaksimalkan sumber daya yang ada,” tegasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *