Yayasan Pendidikan Telkom Bandung Dorong Sekolah dengan Program Bilingual
Yayasan Pendidikan Telkom Bandung mendorong sekolah di bawahnya untuk terus melakukan inovasi guna meningkatkan kualitas pendidikan anak didik. Salah satu sekolah yang terus berbenah adalah SD Telkom Padang. Sekolah ini berfokus pada visi religius, berkarakter, berbasis digital, dan berstandar internasional.
Untuk mencapai standar internasional, SD Telkom Padang telah mengadopsi program kelas bilingual. Program ini menjadi salah satu unggulan sekolah tersebut. Untuk dapat masuk ke kelas bilingual, siswa harus menjalani tes khusus yang disusun oleh profesional, termasuk melibatkan psikolog untuk mengukur kematangan siswa.
Murniwati, Wakil Kepala Bidang Kurikulum SD Telkom Padang, menjelaskan bahwa setiap siswa yang ingin masuk ke kelas bilingual harus lulus tes kematangan yang direkomendasikan oleh psikolog. Siswa kelas bilingual akan menjalani kurikulum unik yang menggabungkan kurikulum nasional dan kurikulum Cambridge.
Pada tahun ini, SD Telkom Padang telah menandatangani MoU dengan Cambridge Educational Partner untuk penyelenggaraan program kelas bilingual yang sudah berjalan selama lima tahun. Untuk memperbaiki kualitas kelas bilingual secara berkelanjutan, guru-guru yang mengampu kelas tersebut mendapatkan pelatihan berkala langsung dari Cambridge Curriculum Trainer.
Selain bekerja sama dengan Cambridge Educational Partner, SD Telkom Padang juga berkolaborasi dengan Lembaga EF (English First) dalam memberikan pelatihan peningkatan kemampuan berbahasa Inggris bagi guru-guru bilingual. Tahun ini, pelatihan Bahasa Inggris untuk guru telah memasuki gelombang kedua.
Dalam lima tahun terakhir, SD Telkom Padang telah menyiapkan empat kelas setiap tahunnya, satu di antaranya dikhususkan untuk kelas bilingual. Pada tahun ajaran 2024/2025, jumlah kelas bilingual akan ditambah menjadi dua, sebagai bagian dari proyek jangka panjang sekolah untuk menjadi sekolah berstandar internasional.
Siswa kelas bilingual mendapatkan porsi jam belajar Bahasa Inggris dua kali lipat lebih banyak dari kelas reguler. Beberapa mata pelajaran seperti English, Math, dan Science menggunakan Bahasa Inggris sesuai kurikulum Cambridge, sementara mata pelajaran lainnya menggunakan bahasa pengantar yang bisa di mix antara Indonesia dan Inggris.
Program Engglish Day yang diselenggarakan setiap Rabu membantu siswa untuk lebih lancar dalam berbahasa Inggris. Bahkan, dalam tahun ajaran baru, sekolah tengah merancang untuk mendatangkan native speaker dari lembaga bahasa.