Berita KebudayaanBerita Pendidikan

Kementerian Perhubungan Berlakukan Aturan Ketat untuk Festival Balon Udara Selama Idulfitri

Dalam rangka menjaga keselamatan penerbangan saat perayaan Hari Raya Idulfitri, Kementerian Perhubungan mengumumkan penerapan peraturan ketat terhadap pelaksanaan Festival Balon Udara. Keputusan ini diambil dalam Rapat Koordinasi Persiapan Angkutan Lebaran Tahun 2024/1445 Hijriah yang dipimpin oleh Menteri Perhubungan di Kantor Polda Jawa Tengah, Semarang, pada Minggu (31/3) kemarin.

Menteri Perhubungan menetapkan bahwa festival tersebut hanya diperbolehkan dilaksanakan di dua lokasi, yakni Wonosobo dan Pekalongan. Keputusan ini berdasarkan pada Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 40 Tahun 2018 tentang Penggunaan Balon Udara pada Kegiatan Budaya Masyarakat, serta telah diberikan izin oleh kedua lokasi tersebut.

Direktur Jenderal Perhubungan Udara, M. Kristi Endah Murni, menjelaskan bahwa langkah ini diambil untuk menghindari potensi bahaya terhadap penerbangan. Kristi menekankan bahwa pelanggaran terhadap aturan tersebut akan dikenai sanksi berat sesuai dengan Pasal 411 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 Tentang Penerbangan, yang berpotensi mengakibatkan hukuman penjara dan denda yang besar.

Untuk memastikan penegakan aturan tersebut, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara bersama dengan instansi terkait akan terus melakukan sosialisasi terhadap Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 40 Tahun 2018. Kristi juga menekankan bahwa masyarakat diharapkan patuh terhadap ketentuan yang ada untuk memastikan festival balon udara berjalan dengan aman.

Kristi menambahkan bahwa aturan tersebut mencakup beberapa ketentuan, seperti diameter dan tinggi maksimal balon udara, ketinggian maksimal dari permukaan tanah, dan persyaratan lainnya. Lokasi penyelenggaraan festival juga telah diatur secara detail untuk meminimalisir risiko terhadap keselamatan penerbangan.

“Dengan langkah ini, kami berharap masyarakat semakin sadar akan pentingnya mematuhi aturan yang ada demi menjaga keselamatan penerbangan. Marilah kita manfaatkan festival di Wonosobo dan Pekalongan dengan bijak agar tradisi ini tetap terjaga tanpa mengorbankan keselamatan,” tutup Kristi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *