Berita KebudayaanBerita Pendidikan

Tantangan Pendidikan Tinggi: Presiden Jokowi Soroti Rasio Rendah S-2 dan S-3

Pemerintah memperlihatkan keprihatinan terhadap rasio rendah penduduk Indonesia yang berhasil mencapai jenjang pendidikan tinggi. Presiden Joko Widodo menyuarakan keterkejutannya dengan angka partisipasi kasar (APK) yang kecil di tingkat perguruan tinggi, terutama pada jenjang S-2 dan S-3.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) periode 2016-2022 menunjukkan APK tingkat pendidikan tinggi yang masih rendah. Walaupun terdapat peningkatan dalam beberapa tahun terakhir, angka-angka ini masih jauh dari harapan. Pada tahun 2016, APK berada di angka 23,34 dan naik menjadi 31,45 pada tahun 2023. Meski ada pertumbuhan, kesenjangan pendidikan tinggi di antara lapisan masyarakat masih terlihat jelas.

Terlebih, data terbaru mengungkapkan bahwa peningkatan pendidikan tinggi terutama dinikmati oleh penduduk dengan status ekonomi yang lebih tinggi. Kondisi ini menyoroti ketimpangan akses pendidikan di Indonesia. Rata-rata lama sekolah di tahun 2022 masih berada di angka 9,08, setara dengan anak kelas 9 SMP, menunjukkan bahwa pendidikan hingga jenjang tinggi belum dirasakan oleh semua lapisan masyarakat.

Situasi ini menandakan tantangan serius bagi dunia pendidikan di Indonesia. Perlu upaya lebih besar untuk memperluas akses pendidikan tinggi dan memastikan semua warga negara memiliki kesempatan yang sama untuk meraih jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *