Warga Pekalongan Sambut Syawalan dengan Kue Lopis Raksasa
Setelah merayakan Idul Fitri, warga Kota Pekalongan menghidupkan suasana dengan tradisi syawalan yang khas. Berlokasi di Krapyak, Kecamatan Pekalongan Utara, perayaan ini menghadirkan kue lopis raksasa yang menjadi daya tarik utama.
Kegiatan ini dimulai dengan persiapan bahan-bahan, termasuk beras ketan, parutan kelapa, dan kayu bakar. Meskipun cuaca sempat kurang bersahabat dengan gerimis, antusiasme warga tetap terjaga. Puluhan pemuda bekerjasama memasak lopis raksasa yang diameternya mencapai tiga meter dan tinggi 2,5 meter.
Proses pembuatan lopis raksasa membutuhkan waktu sekitar dua hari dua malam. Setelah matang, lopis didinginkan selama dua hari sebelum siap dipotong dan dibagikan kepada warga dan tamu yang hadir pada puncak syawalan, Rabu (17/4).
Dengan tema ‘Semangat Kolaborasi untuk Menjaga Tradisi’, Festival Lopis Raksasa tahun ini lebih besar dibandingkan tahun sebelumnya. Ketua pelaksana acara, Muhammad Zuhdi Assyauqi, menjelaskan bahwa acara ini melibatkan banyak pihak untuk mempersiapkan panggung dan bahan-bahan dengan matang.
Kepala Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Kepemudaan, dan Olahraga Kota Pekalongan, Mohamad Sahlan, menekankan pentingnya tradisi ini sebagai warisan budaya tak benda. Upaya pendaftaran ke Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi pun tengah dilakukan untuk mempertahankan tradisi ini bagi generasi mendatang.
Warga Kota Pekalongan dengan penuh semangat menyambut syawalan dengan kehadiran kue lopis raksasa, menandai momen istimewa untuk terus menjaga warisan budaya lokal.